kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketegangan politik global picu kenaikan harga SUN


Selasa, 20 Desember 2016 / 10:30 WIB
Ketegangan politik global picu kenaikan harga SUN


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pada perdagangan Senin (19/12) lalu, harga Surat Utang Negara (SUN) terlihat mengalami kenaikan. Mengacu pada Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), harga rata-rata obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price mengalami kenaikan sebesar 0,09% dari penutupan perdagangan hari sebelumnya ke level 110,207.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan, penurunan imbal hasil dan kenaikan harga pada perdagangan kemarin didukung oleh kenaikan harga surat utang global akibat kekhawatiran meningkatnya tensi politik antara China dan Amerika Serikat (AS).

“Hal ini mendorong para investor untuk masuk pada safe haven asset,” kata dia.

Secara keseluruhan, menurut Made, kenaikan harga SUN di perdagangan Senin (19/12) kemarin mendorong terjadinya penurunan SUN seri acuan dengan tenor lima tahun sebesar 7 bps di level 7,63% dan tenor sepuluh tahun yang ditutup menurun sebesar 6 bps di level 7,86%.

Sementara itu, imbal hasil SUN tenor 15 tahun menurun sebanyak 5 bps di level 8,12% dan imbal hasil SUN tenor 20 tahun ditutup menurun sebanyak 2 bps di level 8,21%.

Namun demikian, kenaikan harga yang mendorong turunnya imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin tidak diikuti oleh volume perdagangan yang besar. “Indikasinya, pelaku pasar cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi menantikan beberapa agenda ekonomi yang rilis pekan depan,” terang Made.

Bagaimana pergerakan SUN hari ini? Made memperkirakan, pada hari ini (20/12), pergerakan haga SUN masih akan bervariasi dengan volume perdagangan yang tidak begitu besar di tengah minimnya katalis dari dalam maupun luar negeri.

Memang sebelumnya, Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen memberikan pidato yang menyatakan bahwa ia cukup yakin dengan kondisi sektor tenaga kerja negeri Paman Sam tersebut akibat kenaikan tingkat upah, meningkatnya lowongan pekerjaan, dan turunnya angka pengangguran.

“Namun, Yellen tidak memberikan komentar apapun terhadap kebijakan moneter yang diambil oleh The Fed,” kata Made

Para pelaku pasar pun seakan tidak terpengaruh terhadap hasil pidato Yellen tersebut, di mana imbal hasil US Treasury pada perdagangan kemarin ditutup dengan penurunan ke level 2,536%. Padahal, pada penutupan hari sebelumnya, imbal hasil ditutup pada level 2,593%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×