kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketegangan market akibat Pilkada masih berlangsung


Kamis, 16 Februari 2017 / 12:37 WIB
Ketegangan market akibat Pilkada masih berlangsung


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta diprediksi masuk putaran kedua. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat akan berhadapan dengan pasangan Anis Baswedan dan Sandiaga Uno.

Berdasarkan hasil hitungan cepat (quick count) litbang Kompas, pasangan Ahok-Djarot memimpin dengan suara sebesar 42,88%, pasangan Anis-Sandi menyusul dengan perolehan suara 39,79%. Sedangkan pasangan Agus-Silvy terpaut jauh dengan perolehan suara 17,32%.

Pengamat pasar modal Satrio Utomo mengungkapkan dengan pilkada DKI Jakarta masuk ke putaran kedua tentunya akan memperpanjang ketegangan politik. Kemarin saja, empat fraksi di DPR meminta hak angket, tentunya dengan masuknya ke putaran kedua suhu politik akan semakin meningkat.

"Dengan adanya babak kedua kondisi politik yang memanas diperpanjang waktunya dan itu tidak terlalu kondusif. Tentunya ketegangan pasar juga akan diperpanjang hingga pilkada berakhir," ujar Satrio kepada KONTAN, Rabu (15/2).

Ketegangan pasar bisa dilihat dari kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya berhasil naik tipis sebelum Pilkada berlangsung. Penyebabnya, masyarakat masih harap-harap cemas dengan situasi politik terkini. "IHSG memang sudah 5.400 tapi kenaikannya berlangsung perlahan," ungkapnya.

Dia menambahkan, pertarungan antara Ahok dengan Anis akan berpengaruh pada emiten properti khususnya emiten yang mengelola reklamasi Teluk Jakarta. Sebab, dalam kampanyenya, Anis-Sandi menentang adanya reklamasi. Sedangkan Ahok-Djarot mendukung dilakukannya reklamasi.

Jhon Veter Direktur Utama Investa Steller menyampaikan, yang menjadi fokus pasar adalah keamanan Pilkada, tidak terpengaruh apakah Pilkada berlangsung satu atau dua putaran.

Dia memperkirakan, Pilkada DKI putaran kedua masih aman, sebab Indonesia sudah teruji melakukan Pilkada. Dengan keamanan baik, maka risiko bisnis di Indonesia relatif turun dan itu meningkatkan kepercayaan investor dan bisa meningkatkan investment grade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×