Reporter: Recha Dermawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) masih mencatatkan kerugian hingga kuartal III 2023. Tetapi, kerugian emiten tekstil ini menyusut ketimbang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Selasa (21/11), SRIL mencatatkan rugi bersih US$ 115,20 juta atau setara Rp 1,78 triliun pada periode Januari-September 2023. Sedangkan pada periode sebelumnya, SRIL catat rugi sebanyak US$ 147,76 juta atau senilai Rp 2,29 triliun.
Padahal, penjualan SRIL turun 48% hingga mencapai US$ 248,5 juta atau sebanyak Rp 3,85 triliun. Pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu, penjualan Sritex mencapai US$ 474,17 juta atau setara dengan Rp 7,35 triliun.
Seiring dengan turunnya penjualan, beban pokok penjualan SRIL juga merosot sebanyak 51% menjadi US$ 315,08 juta atau senilai Rp 4,88 triliun dari periode yang sama sebelumnya US$ 638,97 juta.
Baca Juga: Industri Tekstil Masih Kalut, Prospek Sahamnya Ikut Kusut
Selain penurunan beban pokok yang lebih besar ketimbang penurunan pendapatan, susutnya kerugian SRIL juga dipicu oleh penurunan beban lainnya. Beban penjualan SRIL turun 47,7% menjadi US$ 16,38 juta.
Beban umum dan administrasi Sritex pun turun 43,24% menjadi US$ 20,95 juta. Kerugian kurs bahkan menyusut 54,61% menjadi US$ 2,36 juta.
Tetapi, beban SRIL melonjak menjadi US$ 11,04 juta pada periode Januari-September 2023.
Baca Juga: Terancam Delisting, Sritex (SRIL) Pangkas Kerugian Hingga Kuartal III-2023
Diketahui, penjualan ini didominasi dari segmen pemintalan sebesar US$ 154,4 juta, pertenunan US$ 12,33 juta, finishing kain sebanyak US$ 60,44 juta, hingga konveksi sebesar US$ 21,26 juta.
Sementara itu, berdasarkan wilayah, penjualan SRIL pada segmen domestik mencapai US$ 116,87 juta, turun 30% dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 167,55 juta. Penjualan ekspor bahkan merosot 57,07% menjadi US$ 131,63 juta dari sebelumnya US$ 306,61 juta.
Untuk segmen luar negeri, SRIL mencatatkan penjualan paling banyak ke Asia sebesar US$ 96,4 juta, Eropa US$ 15,67 juta, Amerika Serikat dan Amerika Latin sebesar US$ 16,6 juta, Uni Emirat Arab dan Afrika sebesar US$ 2,69 juta, dan ke Australia sebesar US$ 191.940.
Dari sisi persentase, penurunan paling tajam penjualan SRIL adalah wilayah Amerika Serikat dan Amerika Latin yang mencapai 68,63%. Sementara penurunan penjualan Asia mencapai 58,62%.
SRIL justru mencatat kenaikan penjualan ke Uni Emirat Arab dan Afrika. Penjualan ke wilayah ini meningkat 60,71%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News