kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerugian Keramika Indonesia Assosiasi (KIAS) menyusut 67,44% di paruh pertama 2021


Kamis, 19 Agustus 2021 / 12:53 WIB
Kerugian Keramika Indonesia Assosiasi (KIAS) menyusut 67,44% di paruh pertama 2021


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) membukukan peningkatan kinerja pendapatan dalam paruh pertama tahun 2021. Peningkatan tersebut ikut mendorong menyusutnya kerugian KIAS secara signifikan per 30 Juni 2021. 

Melansir laporan keuangan perseroan yang dirilis dalam situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/8) KIAS membukukan pendapatan sebesar Rp 261,84 miliar. Jumlah itu terangkat hingga 43,38% dari realisasi pendapatan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 182,61 miliar.

Pendapatan Kias hingga 30 Juni 2021 seluruhnya ditopang oleh penjualan lokal sebesar Rp 261,84 miliar yang tumbuh 44,34% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 181,39 miliar. Sementara pada semester I-2020, KIAS masih membukukan penjualan ekspor senilai Rp 1,21 miliar. 

Baca Juga: Asaki: Implementasi gas US$ 6 MMBTU belum merata dirasakan industri keramik nasional

 

Tumbuhnya kinerja pendapatan, mendorong naiknya beban pokok pendapatan KIAS sebesar 29,08% dari sebelumnya Rp 196,42 miliar pada semester I-2020, naik menjadi Rp 253,54 miliar di semester I-2021. Per 30 Juni 2021 KIAS tidak membukukan beban penjualan. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, perseroan masih menanggung beban penjualan senilai Rp 335 juta. 

Meskipun begitu, KIAS masih menanggung peningkatan beban administrasi sebesar 4,07% menjadi Rp 21,62 miliar. Sedangkan di semester I-2020 perusahaan ini hanya membukukan beban administrasi senilai Rp 20,77 miliar. 

Hingga akhir Juni lalu, KIAS menanggung kerugian bersih sebesar Rp 12,04 miliar. Jumlah itu turun signifikan 67,44% dari sebelumnya Rp 36,99 miliar pada akhir Juni 2020. 

Selanjutnya: Pelaku sektor properti dan industri material optimis bisa tumbuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×