Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (15/12). Sentimen utama pergerakan rupiah hari ini adalah hasil rapat Federal Reserve yang mengerek suku bunga acuan 50 basis points (bps).
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan menjadi 4,5%.
"Tekanan di pasar keuangan global semakin meningkat seiring pernyataan The Fed yang masih bakal menaikkan suku bunga acuannya tahun depan sebesar 75 bps," ungkap Reny kepada Kontan.co.id, Kamis (15/12).
Sementara, dari domestik data perdagangan masih sesuai perkiraan yakni mencetak surplus neraca perdagangan. Kinerja positif ini terus berlanjut yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor di tengah impor yang terkontraksi.
Baca Juga: Melemah Hari Ini, Simak Proyeksi Rupiah Pada Jumat (16/12)
Ibrahim Assuaibi Direktur Laba Forexindo Berjangka mengungkapkan bahwa pejabat The Fed diperkirakan bakal melanjutkan kenaikan suku bunga mempertahankan pada level yang tinggi. Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan suku bunga nampaknya akan mencapai puncak di atas 5%.
Di Asia, data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan bahwa ekonomi China kehilangan lebih banyak tenaga kerja pada bulan November. Output pabrik melambat dan penjualan ritel memperpanjang penurunan.
"Kedua data meleset dari perkiraan dan mencatat angka terburuk dalam enam bulan, dengan ekonomi tertatih-tatih oleh lonjakan kasus Covid-19 dan meluasnya pembatasan virus, yang baru dilonggarkan minggu lalu," imbuh Ibrahim dalam riset, Kamis (15/12).
Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke 15.626 Per Dolar AS Pada Hari Ini (15/12)
Ibrahim menuturkan, saat ini pasar mengalihkan perhatian ke keputusan suku bunga oleh Bank of England (BoE) dan Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan pada hari Kamis. Kedua bank sentral tersebut diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 50 bps.
Adapun pada perdagangan hari ini, Rupiah di pasar spot melemah 0,21% ke level Rp 15.626 per dolar AS. Sejalan dengan pelemahan di pasar spot, Rupiah Jisdor melemah 0,07% ke level 15,630 per dolar AS.
Ibrahim memprediksikan untuk perdagangan besok Jumat (16/12), mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 15.600 per dolar AS-Rp. 15.650 per dolar AS.
Reny turut melihat adanya pelemahan pada rupiah pada perdagangan esok. The Fed yang masih hawkish dan surplus neraca perdagangan domestik masih akan mempengaruhi pergerakan pasar. Dia memproyeksikan kurs rupiah bergerak di kisaran Rp 15.588 per dolar AS-Rp 15.643 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News