kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kenaikan Mulai Landai, Simak Rekomendasi Saham Surya Semesta Internusa (SSIA)


Senin, 30 Januari 2023 / 21:57 WIB
Kenaikan Mulai Landai, Simak Rekomendasi Saham Surya Semesta Internusa (SSIA)
ILUSTRASI. Harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menguat dalam sembilan hari perdagangan beruntun.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menguat dalam sembilan hari perdagangan beruntun. Saham SSIA mengakumulasi kenaikan 55,47% sejak awal tahun 2023 (year to date).

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyoroti, harga saham SSIA mulai melaju kencang sejak 17 Januari 2023. Menurut Arjun, ada beberapa katalis positif yang mendongkrak harga saham SSIA, termasuk terkait target penjualan lahan di tahun ini.

"SSIA juga terlibat dalam beberapa proyek yang ada potensi untuk memberi kenaikan kinerja keuangan pada masa mendatang," ungkap Arjun kepada Kontan.co.id, Selasa (30/1).

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengamini, pada tahun ini SSIA memang diproyeksikan memiliki bottom line yang lebih positif. Terdorong kinerja yang lebih apik dari perolehan kontrak baru anak usahanya, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), serta penjualan lahan industri, terutama Subang Smartpolitan.

Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Antusias dengan Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Selain itu, baru-baru ini SSIA tergabung dalam konsorsium bersama Jasa Marga untuk membangun Jalan Tol Akses Patimban. Proyek ini juga ditujukan untuk mempermudah akses dari pelabuhan Patimban ke Subang Smartpolitan. "Hal ini dapat meningkatkan value yang dimiliki lahan SSIA," kata Jono.

Sebagai informasi, pembangunan Jalan Tol Akses Patimban akan menghubungkan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dengan Pelabuhan Patimban. PT Jasamarga Akses Patimban bertindak sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam proyek ini. 

PT Jasamarga Akses Patimban  merupakan Konsorsium BUMN, Swasta, dan BUMD yaitu PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Subang Sejahtera.

Jalan Tol Akses Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 5,03 triliun dengan masa konsesi selama 50 tahun. Konstruksi akan dimulai pada semester kedua 2023 dan ditargetkan dapat beroperasi pada semester kedua 2024.

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id, pada tahun ini SSIA menargetkan penjualan lahan industri sebanyak 20 hektare (ha) - 30 ha dari Suryacipta Karawang. Sedangkan untuk Subang Smartpolitan ditargetkan bisa mencapai 50 ha - 60 ha.

Pada tahun ini SSIA membidik pertumbuhan pendapatan sebanyak 18% dibandingkan outlook kinerja tahun 2022. Guna memuluskan rencana kerja di 2023, SSIA pun menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 1,3 triliun.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Johan Trihantoro melihat bisnis lahan industri masih prospektif pada tahun ini. Menimbang kondisi makro ekonomi dan stabilitas politik Indonesia yang terbilang kondusif.

Hal ini bisa menjadi katalis positif yang mendorong minat untuk berinvestasi. 

"Sehingga membuka ruang akan kebutuhan lahan industri dan menjadi kesempatan menopang penjualan yang berpotensi  mendongkrak kinerja SSIA," ujar Johan.

Johan menyematkan rekomendasi buy saham SSIA dengan support di Rp 414 dan resistance pada Rp 442. Hanya saja, dia mengingatkan tren kenaikan harga saham SSIA sudah cenderung terbatas. Investor pun dituntut cermat untuk bisa mengatur portofiolionya agar membatasi risiko.

Baca Juga: Surya Semesta (SSIA) Targetkan Penjualan Lahan Industri 70-90 Hektare di Tahun Ini

Adapun, saham SSIA nyaris ditutup melemah, sebelum mampu berbalik menguat 0,47% ke posisi Rp 426 pada akhir perdagangan Senin (30/1). Di tengah volatilitas harga saham yang meningkat, Jono menyarankan wait and see terlebih dulu, menunggu hingga pergerakan saham SSIA kembali stabil. 

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana secara teknikal melihat saham SSIA masih didominasi oleh volume pembelian. Namun, volumenya sudah mulai menurun. Sehingga penguatan SSIA ditaksir mulai terbatas dan rawan terkoreksi atau terjadi profit taking.

Meski MACD masih menunjukkan penguatan, tapi Stochastic sudah mulai menyempit di area oversold. Dus, Herditya merekomendasikan sell on strength untuk saham SSIA dengan memperhatikan support di Rp 408 dan resistance Rp 444.

Sementara itu, Arjun merekomendasikan buy saham SSIA dengan target harga di level Rp 500 per lembar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×