kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan melambat, apakah saham sektor kesehatan mulai ditinggalkan?


Kamis, 07 Oktober 2021 / 08:25 WIB
Kenaikan melambat, apakah saham sektor kesehatan mulai ditinggalkan?


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham sektor healthcare atau kesehatan melaju selama pandemi Covid-19 berlangsugn. Tapi, kenaikan sektor ini semakin menipis seiring perbaikan kondisi pandemi Sektor kesehatan menghijau 1,31% secara year to date (ytd). 

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Helen mencermati, sebelumnya, kenaikan sektor kesehatan terpicu oleh kasus Covid-19 di Indonesia. Seiring dengan penurunan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini, pendapatan dari pasien Covid-19 diprediksi akan menurun. 

Akan tetapi, kata Helen, penurunan itu nantinya akan terkompensasi oleh volume pasien biasa. Mengingat sebelumnya, volume pasien biasa sudah turun karena masyarakat cenderung menghindari kunjungan ke rumah sakit untuk meminimalisir penularan virus Covid-19. 

Helen juga mencermati, lesunya saham-saham sektor kesehatan terjadi karena adanya rotasi sektor di bursa. Saat ini, investor cenderung memburu saham-saham batubara. 

"Kenaikan harga komoditas batubara menyebabkan saham-saham batubara dan mining diburu oleh investor," ungkap Helen kepada Kontan.co.id, Rabu (6/10). 

Baca Juga: Siloam International (SILO) sudah serap capex Rp 282 miliar hingga Juni 2021

Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengungkapkan, euforia sektor kesehatan tampak sudah selesai. Inilah yang cenderung memberatkan pergerakannya dalam beberapa waktu terakhir. 

"Ditambah sentimen positif saat di awal-awal kedatangan vaksin tidak lagi bisa membuat harganya kembali naik. Tekanan jual terus berlanjut," kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Rabu (6/10). Apalagi untuk saat ini, tren harga saham sektor kesehatan mulai bearish sehingga kurang menarik di mata investor. 

Investor yang masih ingin masuk ke saham-saham kesehatan disarankan untuk memanfaatkan momentum teknikal dengan membeli ketika sinyal buy sudah muncul kembali. 

"Untuk saham-saham yg bisa dikoleksi dalam jangka pendek hingga menengah ada Kalbe Farma (KLBF) dan Siloam Hospitals (SILO). Selain kinerjanya bagus, secara teknikal pergerakannya menarik untuk dicermati," imbuh Sukarno.

Baca Juga: Valuasi menarik, ini rekomendasi saham Kalbe Farma (KLBF)

Sementara itu, Helen menambahkan, saham sektor kesehatan masih atraktif untuk jangka panjang. Dia mengamati, saham-saham tersebut akan tertopang kondisi masyarakat di masa mendatang yang lebih sadar akan kesehatan serta gaya hidup sehat dan konsumsi vitamin.

Sentimen positif lainnya, jumlah masyarakat kalangan menengah diprediksi akan meningkat. Pengeluaran per kapita untuk kesehatan pun rendah sejauh ini, sehingga ke depan masih ada peluang peningkatan. 

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, pergerakan mayoritas saham farmasi sebenarnya cenderung downtrend sejak awal tahun ini. 

Adapun sepanjang tahun 2021 ini, Kontan mencatat ada enam saham kesehatan yang mengalami tekanan. Saham-saham tersebut adalah MIKA yang turun 17,95% ytd, INAF yang turun 41,94% ytd, KAEF yang turun 41,88% ytd, KLBF yang turun 7,43% ytd, PEHA yang turun 31,56% ytd, dan SIDO yang turun 5,50% ytd. 

Baca Juga: Penjualan dan Laba Bersih Kimia Farma (KAEF) di Semester I-2021 Tumbuh di Atas 18%

Di antara saham-saham yang memerah itu, Herditya mencermati saham INAF dan KAEF. Target harga terdekat INAF di Rp 2.520-Rp 2.700 per saham, sementara target harga terdekat KAEF di Rp 2.600-2.900 per saham. 

Adapun untuk saham-saham yang naik signifikan, Herditya mencermati PRDA. Secara teknikal, saham penyedia jasa laboratorium itu masih memiliki potensi peningkatan dengan level penguatan terdekat di Rp 7.450-Rp 8.000 per saham. Asal tahu saja, sejak awal tahun saham PRDA sudah terkerek 105,38% ytd. 

Selain saham-saham yang melorot dan meningkat itu, Herditya juga menyarankan investor untuk mencermati pergerakan saham-saham kesehatan lain seperti BMHS, SAME, dan TSPC

Baca Juga: Intip peluang pasar, begini strategi ekspansi apotek dan klinik Kimia Farma (KAEF)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×