Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,78% ke level 6.108,27 pada perdagangan Rabu (22/9). Sebanyak 279 saham bergerak naik, lalu 221 saham turun, dan 155 saham stagnan. Investor asing pun mencatatkan net buy Rp 495,76 miliar di seluruh pasar.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino berpendapat, kenaikan IHSG hari ini sejalan dengan meredanya kekhawatiran investor terhadap beberapa isu negatif dari eksternal. Mulai dari potensi gagal bayar Evergrande, buntunya pembahasan batas atas utang Amerika Serikat (AS), dan keputusan bank sentral AS Federal Reserve terkait tapering.
"Sentimen positif juga berasal dari dalam negeri terkait terus turunnya kasus Covid-19 dan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi seiring pelonggaran PPKM," kata Mino kepada Kontan.co.id, Rabu (22/9).
Baca Juga: IHSG ditutup di level 6.108 pada Rabu (22/9), BBCA, SMMA, BBRI paling banyak net buy
Untuk perdagangan Kamis (23/9), Mino memprediksi, IHSG akan melanjutkan kenaikan dengan support di level 6.070 dan resistance di 6.145. Menurut Mino, investor akan menantikan keputusan bank sentral AS terkait pengurangan program pembelian obligasi atau yang biasa disebut tapering.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga memperkirakan, IHSG pada perdagangan esok hari berpotensi kembali menguji resistance di level 6.130 jika bertahan di atas 6.100. Sementara support IHSG berada di level 6.050.
Menurut Valdy, ada beberapa katalis positif yang akan mewarnai pergerakan IHSG esok hari. Pertama, keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan. Kedua, pengumuman Bank Indonesia tentang hasil stress test yang menunjukkan minimnya dampak tapering The Fed terhadap perekonomian Indonesia.
Sentimen ketiga berasal dari Gubernur The Fed yang diperkirakan akan cenderung dovish dalam pidato di akhir pekan ini, Jumat (24/9), menyusul pengumuman hasil pertemuan The Fed pada Kamis (23/9).
Baca Juga: IHSG menguat 0,78% ke 6.108 pada Rabu (22/9), investor asing mencatat net buy
Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi sentimen data ekonomi AS, Euro Area, dan Jerman yang dijadwalkan merilis data indeks manufaktur bulan September 2021 pada Kamis (23/9). "Ketiganya diperkirakan masih berada pada level ekspansif meski ada kecenderungan melambat dibandingkan realisasi Agustus 2021," tutur Valdy.
Melihat sentimen-sentimen tersebut, Valdy menyarankan investor untuk mencermati saham energi dan tambang, seperti ADRO, HRUM, MDKA, dan PGAS, serta saham-saham bank terutama BBRI, BMRI, BBCA, dan BBNI. Sementara Mino menyarankan investor untuk mencermati saham ITMG, SMRA, ISAT, dan WIKA.
Baca Juga: Rupiah Jisdor melemah tipis ke Rp 14.249 per dolar AS pada Rabu (22/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News