Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan semen nasional sudah tumbuh di sepanjang tahun 2021. Namun, kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih menurun karena terbebani kenaikan harga batubara.
Selasa (1/3), Semen Indonesia melaporkan kinerja keuangan periode 2021. Tercatat, pendapatan SMGR menurun 0,62% secara tahunan menjadi Rp 34,95 triliun. Sementara, perolehan laba bersih juga menurun 27,33% secara tahunan menjadi 2,02 triliun.
Penurunan kinerja SMGR terjadi di tengah volume penjualan SMGR dalam periode yang sama tercatat naik tipis 1,6% secara tahunan sebesar 40,5 juta ton. Secara domestik, permintaan semen nasional juga tumbuh 4,3% secara tahunan menjadi 65,2 juta ton.
Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) Jual 20,1 Juta Ton Batubara Sepanjang Tahun 2021
Analis Ciptadana Sekuritas Michael Filbery mengatakan volume penjualan SMRG naik tetapi kinerja keuangan masih menurun disebabkan oleh average selling price (ASP) atawa rata-rata harga jual yang menurun 2% di sepanjang 2021.
"ASP yang lebih rendah di tahun lalu mencerminkan masih lemahnya permintaan semen domestik, dan berdampak juga ke SMGR," kata Michael, Selasa (1/3). Sementara, kenaikan ASP di kuartal IV-2021 memang belum mampu untuk menaikkan ASP ke level di tahun 2020.
Sementara, penurunan laba bersih terjadi lebih dalam disebabkan adanya kenaikan cost of revenue (COR) sebesar 2,8% secara tahunan di 2021. Michael mencatat Tingginya bobot COR pada SMGR mencapai 68,6% sehingga laba bersih rentan terhadap setiap kenaikan COR.
Sumber kenaikan COR berasal dari kenaikan harga bahan bakar atawa fuel cost sebsar 9,9% secara tahunan. Kenaikan tersebut disebabkan imbas harga batubara yang dalam tren naik. Michael mencatat harga batubara di sepanjang 2021 berkisar di US$ 130 per metrik ton.
Baca Juga: Lonjakan Harga Minyak Bisa Menambah Inflasi Hingga 50 Basis Poin
Dari kenaikan harga batubara tersebut mempengaruhi gross margin SMGR tertekan ke level 31,3% di sepanjang 2021. Sebagai perbandingan gross margin di sepanjang 2020 berada di 33,6%.
Meski begitu, secara keseluruhan Michael mengapresiasi kinerja volume penjualan SMGR yang berhasil mendekati ekspektasi targetnya di 41 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News