kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.095   -1,18   -0,02%
  • KOMPAS100 1.061   -0,86   -0,08%
  • LQ45 835   -0,85   -0,10%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,96   -0,23%
  • IDXHIDIV20 514   0,43   0,08%
  • IDX80 121   -0,27   -0,22%
  • IDXV30 125   -0,37   -0,30%
  • IDXQ30 142   -0,05   -0,04%

Kenaikan bunga acuan BI bakal stabilkan rupiah


Minggu, 27 Mei 2018 / 23:45 WIB
Kenaikan bunga acuan BI bakal stabilkan rupiah
ILUSTRASI. Gedung Bank Indonesia (BI)


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berpeluang untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis points (bps). Menyusul rencana rapat dewan gubernur (RDG) pada Rabu (30/5) mendatang.

Terhadap kemungkinan ini, Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menanggapi jika kenaikan suku bunga acuan ini berdampak positif terhadap pasar.

“Rupiah masih bergerak lemah, jika tujuan kenaikan ini untuk menstabilkan rupiah, dalam jangka pendek ini cukup bagus untuk menjaga IHSG lebih stabil,” katanya, Minggu (27/5).

Untuk jangka pendek Aditya menilai indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) support di level 5.900 dengan target resistance sampai level 6.080.

Untuk jangka menengah dan panjang, dengan catatan keadaan eksternal lebih kondusif (trade war, the fed), pasar saham masih potensi untuk naik dan berkembang menembus level 6.000 ke depannya.

Seandainya kebijakan ini tetap tidak membuat rupiah stabil, dampaknya untuk jangka panjang akan menekan aktivitas ekonomi, di mana cost of credit akan membebani emiten. Bunga pokok utangnya juga akan naik, apalagi jika menggunakan dollar.

Serta emiten kesulitan untuk mengukur volatilitasnya. Dari dalam negeri emiten dihadapkan dengan consumer response dari masyarakat.

Intervensi BI ini menunjukkan, mereka akan melakukan segala cara untuk memberikan kepercayaan di pasar modal. Ada garansi bahwa ekonomi akan bagus dan itu peluang untuk kinerja emiten.

”Bisa saja nanti ke depannya BI rate diturunkan. Seandainya BI rate naik, banking belum tentu juga menaikkan bunga kredit,” imbuh Aditya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×