kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan belanja online belum berdampak pada bisnis gudang Mega Manunggal (MMLP)


Kamis, 23 April 2020 / 16:15 WIB
Kenaikan belanja online belum berdampak pada bisnis gudang Mega Manunggal (MMLP)
ILUSTRASI. Proyek pergudangan dan logistik dengan pengembang PT Mega Manunggal Property Tbk MMLP


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analytic Data Advertising (ADA) mencatat pada Maret 2020 penggunaan aplikasi belanja online naik hingga 300% sejak kebijakan social distancing diumumkan. Puncaknya pada 21 Maret 2020-22 Maret 2020 yang naik hingga lebih dari 400%.

Kenaikan belanja online tersebut diprediksi dapat turut mendorong bisnis perusahaan pergudangan dan logistik. Namun kenaikan tersebut belum dirasakan oleh emiten pergudangan, salah satunya PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).

"Saat ini belum ada dampak signifikan terhadap kinerja kami. Dan nature bisnis kami adalah kontrak jangka panjang," jelas Head of Corporate Finance & Investor Relations MMLP Asa Siahaan kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4).

Baca Juga: Kinerja PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) Tahun Ini Melambat Karena Wabah Corona

Meski belum merasakan dampak signifikan, tetapi MMLP tetap melanjutkan ekspansinya. Tahun ini MMLP memiliki sisa alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 600 miliar yang akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan empat proyek pergudangan. Sebanyak dua unit gudang sudah dalam tahap serah terima namun konstruksinya belum selesai dan dua lagi masih dalam tahap konstruksi.

Sedangkan gudang yang sudah beroperasi sebanyak sembilan unit. "Hampir seluruhnya sudah tersewa," imbuhnya.

Asa mengatakan pada tahun ini Mega Manunggal Property menargetkan pendapatan dari persewaan gudang sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 350 miliar. MMLP tidak akan merevisi target tersebut.

Baca Juga: Mega Manunggal Property (MMLP) proyeksikan kinerja tahun ini bakal turun 5%-10%

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menambahkan meski ada peningkatan transaksi online, perlu diperhatikan juga dengan daya beli yang menurun. Sehingga menurutnya emiten pergudangan juga belum begitu menarik untuk dilirik oleh investor. "Sementara ini masih belum karena daya beli juga sekarang ini menurun," jelas Chris saat ditanyai soal apakah saham di sektor pergudangan sudah bisa dilirik.

Namun apabila dilihat dari sisi likuiditasnya, Chris mengatakan emiten pergudangan yang sahamnya cukup likuid adalah SSIA. Sedangkan emiten logistik hingga saat ini dinilai tidak likuid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×