kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kemenkeu Catat Penawaran Rp 47,79 Triliun pada Lelang SUN Selasa (11/7)


Selasa, 11 Juli 2023 / 17:47 WIB
Kemenkeu Catat Penawaran Rp 47,79 Triliun pada Lelang SUN Selasa (11/7)
ILUSTRASI. Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta, Kamis (18/3/2023). Kemenkeu catat penawaran Rp 47,79 triliun pada lelang SUN Selasa (11/7), tenor 5 tahun dan 10 tahun jadi favorit.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan total penawaran Rp 47,79 triliun dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang berlangsung pada Selasa (11/7). Jumlah ini lebih tinggi dibanding lelang sebelumnya yang sebesar Rp 37,56 triliun.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, permintaan dalam lelang SUN kali ini masih cukup solid di tengah para pelaku pasar yang cenderung bersikap wait and see.

Sikap ini diambil sejalan dengan sinyal hawkish The Fed yang kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali lagi di sisa tahun ini.

Baca Juga: Kurangi Pembiayaan Utang, Pemerintah Bakal Turunkan Porsi Penerbitan SBN Tahun Ini

Menurut Deni, solidnya permintaan terhadap SUN terjadi berkat data ekonomi dalam negeri dan kinerja APBN tahun 2023 yang positif. Hal ini menjadi katalis positif terhadap stabilitas pasar keuangan domestik.

"Pasar mulai mengantisipasi proyeksi defisit APBN tahun 2023 lebih rendah dari target awal yang akan diikuti oleh penurunan target penerbitan SBN hingga hampir 50%," tutur Deni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/7).

Meski total penawaran SUN yang masuk mencapai Rp 47,79 triliun, pemerintah pada akhirnya memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 13 triliun saja.

Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini.

Baca Juga: Kemenkeu Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Sekitar 5%-5,3%

Lebih lanjut, mayoritas permintaan investor dalam lelang kali ini tertuju pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun. Penawaran untuk dua tenor tersebut mencapai Rp 26,93 triliun atau 56,53% dari total penawaran. Sementara itu, berdasarkan nominal yang dimenangkan, nilainya sebesar Rp 5,15 triliun atau 40,0% dari total nominal dimenangkan.

Total penawaran investor asing pada lelang SUN kali ini juga meningkat signifikan menjadi Rp 9,66 triliun, dari Rp 5,93 triliun pada lelang sebelumnya. Penawaran investor asing paling banyak masuk untuk seri SUN bertenor panjang, yakni tenor 10 tahun dan 15 tahun.

Nilai penawaran untuk SUN tenor 10 tahun dan 15 tahun ini mencapai Rp 6,21 triliun atau 64,29% dari total penawaran investor asing. Sementara itu, berdasarkan nominal yang dimenangkan investor asing, jumlahnya sebesar Rp 1,88 triliun atau 14,46%.

Baca Juga: Inflasi Melambat, Harga SUN Dalam Tren Meningkat

Seiring dengan tekanan supply risk pasar SBN yang semakin rendah, minat investor masih solid. Hal ini tercermin dari Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN kali ini yang lebih rendah 2 bps-7 bps dibandingkan dengan level yield pasar sekunder pada penutupan sehari sebelumnya.

Alhasil, pemerintah memperoleh borrowing cost yang kompetitif. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan berkisar antara 5,23% hingga 6,69% dengan tingkat kupon diskonto serta 6,37%-7,12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×