CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kembangkan vaksin virus corona, Bio Farma koordinasi dengan lembaga riset


Rabu, 04 Maret 2020 / 17:00 WIB
Kembangkan vaksin virus corona, Bio Farma koordinasi dengan lembaga riset
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengemasan vaksin di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen vaksin PT Bio Farma (Persero) tengah berkoordinasi dengan lembaga penelitian untuk membuat vaksin virus corona. Mengingat, telah ada kasus virus corona di Indonesia.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pihaknya tengah berdiskusi dengan beberapa lembaga penelitian untuk mengembangkan vaksin ini. Salah satunya adalah dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. 

Baca Juga: Sudah ada kasus infeksi virus corona, kapan rencana Bio Farma membuat vaksin corona?

"Indonesia kan sudah ada yang positif corona. Artinya, kita sudah punya sampel virusnya. Makanya, nanti kami dengan Balitbangkes Kemenkes akan meneliti. Semoga kita bisa bikin vaksin ke depan," kata Honesti di Jakarta, Rabu (4/3).

Ia menjelaskan, waktu yang dibutuhkan untuk penelitian hingga vaksin bisa diedarkan ke masyarakat berkisar antara 10 tahun-15 tahun. 

Akan tetapi, jika menjalin kerjasama dengan lembaga penelitian, maka kemungkinan akan ada jalur pintas untuk pembuatan vaksin ini. 

"Misalnya, ada lembaga riset yang sudah sampai tahap 1 tapi mereka tidak punya kapasitas untuk melanjutkan. Kalau seandainya sudah ada yang sampai tahap 2, bisa dua sampai tiga tahun lebih cepat. Jadi memang harus koordinasi," ungkap Honesti. 

Baca Juga: Sejumlah emiten BUMN farmasi lakukan natural hedging menghalau pelemahan rupiah

Meskipun belum memiliki vaksin virus corona, Honesti menyampaikan bahwa Indonesia telah mempunyai vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Persediaan vaksin tersebut juga ia klaim mencukupi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×