kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Kembali Melemah, Perang Dagang Menekan Rupiah


Selasa, 22 April 2025 / 17:19 WIB
Kembali Melemah, Perang Dagang Menekan Rupiah
ILUSTRASI. Selasa (22/4), rupiah spot melemah 0,32% ke Rp 16.860 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah Jisdor turut melemah 0,32% ke Rp 16.862 per dolar AS.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah seiring memburuknya sentimen global. Pergerakan rupiah masih akan dipengaruhi sentimen global, khususnya perang dagang.

Selasa (22/4), rupiah spot melemah 0,32% ke Rp 16.860 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah Jisdor turut melemah 0,32% ke Rp 16.862 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan. rupiah dan mata uang Asia dan regional pada umumnya melemah terhadap dolar AS. Sentimen menjadi kembali negatif lantaran investor mengkhawatirkan eskalasi perang dagang bisa lebih berdampak buruk pada negara-negara Asia yang pada umumnya memiliki eksposur ekonomi yang besar pada perdagangan internasional.

Pergerakan rupiah saat ini dipengaruhi sentimen global yang terus berubah. "Investor cenderung kehilangan arah, walau dolar AS diperkirakan masih akan tertekan, namun tidak serta merta akan membuat rupiah menguat," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (22/4).

Baca Juga: Kenapa Rupiah Masih Lemah Walau Dolar AS Sedang Keok?

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi menambahkan, ketegangan perdagangan AS-China terus meningkat. China mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara yang mempertimbangkan perjanjian perdagangan dengan AS yang dapat merugikan kepentingan negaranya.

Dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus senilai US$ 4,33 miliar pada Maret 2025. Namun, para ekonom memproyeksikan surplus dagang tersebut akan menyusut secara bertahap pada tahun ini karena dampak tarif Trump.

Neraca perdagangan Indonesia ke depan masih diliputi ketidakpastian terutama akibat meningkatnya risiko pelemahan permintaan ekspor dan pergeseran permintaan domestik.

"Alasannya, terjadi eskalasi perang dagang akibat penerapan tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada para mitra dagangnya termasuk Indonesia," terang Ibrahim.

Ibrahim memperkirakan rupiah fluktuatif dengan ditutup melemah direntang Rp 16.840 - Rp 16.900 per dolar AS. Sementara Lukman memperkirakan dengan rupiah yang kembali mendekati Rp 17.000, sehinggadiperkirakan akan memicu intervensi BI dan berpotensi menguat namun terbatas pada rentang Rp 16.750 - Rp 16.900.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.860 Per Dolar AS Hari Ini (22/4), Yen Perkasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×