Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada perdagangan Selasa (27/12) kemarin, harga surat utang negara (SUN) masih terlihat melemah. Mengacu pada data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), harga SUN yang tercermin dari INDOBeX Government Clean Price tercatat melemah 0,16% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Sekalipun melemah, Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa sejatinya perdagangan kemarin (27/12) harga cenderung bergerak terbatas.
Terbatasnya pergerakan harga ini diikuti oleh volume perdagangan yang tidak terlalu besar. Volume perdagangan yang dilaporkan hanya senilai Rp 5,69 triliun dari 39 seri SUN yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp 2,21 triliun.
Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 1,04 triliun dari 25 kali transaksi di harga rata-rata 103,4% yang diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Negara seri FR0053 senilai Rp 914 miliar dari 12 kali transaksi di harga rata-rata 103,04%.
Sementara itu, menurut catatan Made, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp 650 miliar dari 40 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 Seri B (SSMM01B) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 95,5 miliar dari 18 kali transaksi di harga rata-rata 99,57% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun 2015 (BBKP02SBCN1) senilai Rp 80 miliar dari 14 kali transaksi di harga rata-rata 104,36%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News