Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks acuan Wall Street rontok menutup perdagangan Rabu (14/8), terseret kekhawatiran resesi. Menyusul kurva imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) terbalik untuk pertama kalinya dalam 12 tahun.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 800,49 poin atau 3,05% menjadi 25.479,42, S&P 500 kehilangan 85,72 poin atau 2,93% menjadi 2.840,6, dan Nasdaq Composite turun 242,42 poin atau 3,02% menjadi 7.773,94.
wBaca Juga: The Fed hadapi dilema gara-gara pembalikan kurva imbal hasil US Treasury
Indeks Dow Jones mencatatkan penurunan satu hari terbesar sejak Oktober setelah imbal hasil obligasi tenor 2 tahun melampaui obligasi tenor 10 tahun, ini dianggap sebagai sinyal resesi.
Data ekonomi China dan Jerman menunjukkan ekonomi global yang goyah, dilanda perang perdagangan AS-China, ketidakpastian Brexit, dan ketegangan geopolitik.
Baca Juga: Kurva imbal hasil US Treasury terbalik, sinyal klasik resesi ekonomi akan datang
Asal tahu saja, ekonomi Jerman mengalami kontraksi pada kuartal kedua 2019 dan pertumbuhan industri China pada bulan Juli mencapai level terendah 17 tahun.
"Itu semua negatif dan tidak terlalu positif hari ini," kata Chuck Carlson, chief executive officer Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News