Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat (26/5). IHSG turun 0,26% atau 17,23 poin ke level 6.687.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan pelemahan IHSG masih dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama masih adanya pembahasan untuk debt ceiling dari Amerika Serikat (AS) yang mempunyai batas waktu hingga Juni.
"Hal ini masih menjadi kekhawatiran bagi para investor akan adanya potensi default apabila tidak memenuhi kesepakatan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (26/5).
Lalu, dari harga komoditas dunia yang mengalami koreksi. Harga minyak, gas, dan batubara terkoreksi dan hal ini menjadi efek negatif bagi emiten-emiten energi di IHSG.
Untuk Senin (29/5), MNC Sekuritas memperkirakan IHSG masih akan tertekan. Secara teknikal, tekanan jual yang terjadi di IHSG masih cenderung cukup besar.
"Kami memperkirakan, IHSG masih rawan terkoreksi dan pelaku pasar dapat mencermati support di 6.656 dan resistance 6.729, waspadai apabila break support diperkirakan IHSG akan menuju ke 6.612-6.622," jelasnya.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham dengan Net Buy Asing Terbesar Sepekan Ini
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang juga menilai IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahannya pasca breaklow level psikologis 6.700 di Jumat (26/5). Menurutnya, pelemahan IHSG masih dibayangi oleh penurunan pertumbuhan loan sektor perbankan Indonesia (SPI) ke 8,08% YoY di April 2023.
Di sisi lain, BI kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%. "Walaupun suku bunga acuan saat ini jauh berada di atas inflasi dan nilai tukar rupiah relatif stabil, tapi risiko dari kenaikan suku bunga acuan The Fed masih cukup besar," terangnya.
Dari eksternal, pelaku pasar masih memperhatikan terkait perkembangan kesepakatan debt ceilig di AS. Menyusul kekhawatiran potensi default, jika kesepakatan terkait debt ceiling belum tercapai hingga tanggal 1 Juni 2023.
Masih dari eksternal, Tiongkok akan merilis data NBS Manufacturing PMI di Mei 2023 (31/5); dan AS akan merilis data ISM Manufacturing PMI di Mei 2023 (1/6).
Ia pun memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan support di level 6.640. Sementara resistance pada level 6.760.
Beberapa saham yang dapat diperhatikan adalah UNVR, SMGR, INTP, TBIG, TOWR, BRIS, JPFA dan CPIN. Sementara Herditya merekomendasikan TOWR, WOOD, dan RALS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News