kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,54   -19,95   -2.16%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar profit, begini strategi Bank Banten (BEKS) di tahun 2021


Kamis, 03 Juni 2021 / 07:00 WIB
Kejar profit, begini strategi Bank Banten (BEKS) di tahun 2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pasca mendapatkan status menjadi bank sehat, PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) mulai berbenah. Perbankan yang memiliki kode emiten BEKS ini pun sudah menyiapkan berbagai strategi guna mendapatkan keuntungan di tahun 2021. 

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengungkapkan, status sehat itu diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat keputusan per 6 Mei 2021. 

Bergerak cepat, Bank Banten telah menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah dari penguatan modal, likuiditas, penyelesaian kredit bermasalah dan penggantian jajaran manajemen. 

Agar modal bank semakin meningkat, Bank Banten bakal kembali menggelar rights issue atau penawaran umum terbatas (PUT) VII pada bulan Oktober mendatang. 

Pada awal tahun, penguatan modal juga telah dilakukan dengan skema PUT VI dan berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp 1,871 triliun. Rinciannya, Rp 1,5 triliun dari Pemprov Banten dan sisanya berasal dari publik. 

Baca Juga: Berstatus bank sehat, Bank Banten (BEKS) kembali kelola rekening kas daerah

Dengan terlaksananya aksi korporasi tersebut, kepemilikan saham Pemprov Banten di Bank Banten melalui PT Banten Global Development meningkat menjadi 78,21%. Sedangkan sisanya, sebesar 21,79% dimiliki oleh publik.

“Rencana bisnis bank (RBB) kami masih dalam revisi, karena baru keluar dari status dari bank dalam pengawasan khusus OJK menjadi bank sehat. Kurang lebih kami harus mencatatkan profit di 2021 ini,” kata Agus kepada Kontan.co.id, Rabu (2/6).

Agus menambahkan, dalam menghimpun pendanaan pihak ketiga, Bank Banten akan fokus menyasar dana murah dari tabungan dan giro. Seiring dengan itu, bank akan mempercepat penyelesaian kredit yang bermasalah dan meningkatkan pendapatan berbasis komisi. 

“Kami ingin non performing loan gross harus berada di bawah 5%. Kami sudah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk menyelesaikan kredit bermasalah. Mulai dari penyelamatan dengan restrukturisasi, penyelesaian dengan bekerja sama dengan penegak hukum,” tambah Agus. 

 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×