Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Mata uang euro semakin tidak bertenaga. Bahkan pelemahannya merupakan yang terbesar dalam 14 bulan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.35 waktu New York, euro melemah 1,1% menjadi US$ 1,2928. Pada transaksi sebelumnya, euro sempat melemah hingga 1,5% yang merupakan pelemahan terbesar sejak 13 Januari 2013 lalu.
Sementara, jika berhadapan dengan yen, posisi euro melemah 1,5% menjadi 122,67. Pada transaksi sebelumnya, euro juga sempat menyentuh posisi 121,15, yang merupakan level paling lemah sejak 5 Maret lalu. Sedangkan yen menguat 0,4% menjadi 94,90 per dollar AS.
Pelemahan euro terkait dengan rencana pemotongan simpanan deposan Siprus. "Kecemasan terbesar saat ini adalah kemungkinan terjadinya efek domino yang akan semakin memperlemah posisi euro," jelas Douglas Borthwick, managing director and head of foreign exchange Chapdelaine & Co di New York.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News