Reporter: Agus Triyono, Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit mentah alias crude palm oil (CPO) berhasil menguat. Proyeksi peningkatan permintaan biofuel mendorong penguatan itu. Permintaan CPO menjelang Ramadan yang meningkat juga turut mengangkat harga CPO.
Harga CPO di Bursa Derivative Malaysia, Jumat (14/6), untuk pengiriman Agustus 2013 naik 0,62% ke RM 2.439 per ton. Namun jika ditarik seminggu harga CPO melemah 0,73% dari RM 2.457.
Sabri Ahmad, CEO Felda Global Ventures Holdings, seperti dikutip Bloomberg mengatakan, ekspor biodiesel di Malaysia meningkat menjadi 300.000 ton di tahun ini. Ini karena pembelian untuk Ramadan dan Idul Fitri.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, meningkatnya permintaan CPO menjelang Ramadan bisa mengangkat harga CPO. "Namun, secara harian harga CPO menunjukkan tren turun," kata dia.
Di lain sisi ada proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh Bank Dunia pada pekan ini memproyeksikan hanya tumbuh 2,2%, lebih rendah dibandingkan proyeksi Januari lalu yang bisa tumbuh 2,4%.
Selain itu, Juni Sutikno, analis Philip Futures Indonesia menambahkan, adanya pelemahan tajam ruppee. Ia bilang, pelemahan ruppee ke level terendah sepanjang masa tersebut meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap memburuknya prospek impor CPO dari India, salah satu konsumen terbesar CPO.
Secara teknikal, Ariston mengatakan, harga CPO sepekan ke depan masih menunjukkan tren menguat. Ini ditunjukkan oleh moving average convergence divergence (MACD) yang berada di area negatif dan pergerakannya cenderung mengarah ke atas, menandakan adanya potensi rebound. Stochastic yang berada di level 60 dan bergerak menunju ke area overbought menunjukkan bahwa tren harga menguat.
Relative strength index (RSI) di level 50 cenderung bergerak netral. Sementara itu, moving average (MA) bergerak di bawah MA 50, MA 100 dan MA 200 menunjukkan tekanan.
Ariston memperkirakan, harga CPO sepekan ke depan akan menguat di RM 2.370-RM 2.500 per ton. Juni menduga, harga CPO cenderung melemah di RM 2.350-RM 2.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News