kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kebutuhan dollar tinggi, rupiah tertekan tipis


Jumat, 07 September 2012 / 10:51 WIB
Kebutuhan dollar tinggi, rupiah tertekan tipis
ILUSTRASI. Reality show kompetisi memasak ini dapat Anda saksikan di Netflix untuk menambah referensi memasak Anda. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Relinya pasar modal pada hari ini (7/9), tidak menggerakkan rupiah secara signifikan. Pada pukul 10,19 WIB, pairing (USD/IDR) berada di posisi 9.593 atau terdepresiasi setelah kemarin ditutup naik tipis ke posisi 9.591.

Pengamat Pasar Valas Rahadyo Anggoro menilai, pergerakan rupiah yang flat dapat dilihat secara historis. Dia mengungkapkan, biasanya setiap bulan September, permintaan dollar AS meningkat untuk pelunasan utang.

"Tetapi Bank Indonesia (BI) tentunya pasti akan melakukan intervensi untuk menjaga agar USD/IDR tidak sampai melewati 9.600," kata Rahadyo, Jumat (7/9).

Dia juga menjelaskan, meskipun hasil pertemuan European Central Bank (ECB) kemarin mengangkat mata uang euro, namun aktivitas sektor jasa zona euro masih lemah. Ini terlihat dari Indeks PMI sektor jasa Eropa yang kembali tergelincir ke posisi 47,2 dari prediksi 47,5.

"Begitu juga dengan penjualan ritel zona euro yang juga masih negatif ke angka -0,2% di bulan Agustus yang mana sesuai prediksi sebelumnya," tambah Rahadyo. Menteri Keuangan Jerman juga mengatakan, masalah zona euro belum akan selesai dalam waktu dekat.

Sepekan depan, dia memprediksi, pergerakan rupiah akan tertahan di level 9.540 – 9.580 terhadap dollar AS. Penyebabnya, pasar masih menunggu kepastian quantitative easing ketiga pada FOMC meeting 12 September hingga 13 September mendatang.

Sementara itu, Dealer Forex Bank Rakyat Indonesia (BRI), Taufan Tito juga beranggapan, seminggu depan rupiah akan bergerak tipis dengan kecenderungan masih terdepresiasi.

"Kemungkinan hanya naik 5 bps-10 bps saja," kata Taufan, kepada KONTAN. Menurut Taufan, untuk jangka pendek keputusan ECB membeli obligasi euro zone akan menjadi tren bullish jangka pendek bagi rupiah. "Karena setelah prgram pembelian bond ada ketakutan ancaman inflasi yang tinggi yang menyebabkan competitive advantage Eropa jadi rendah," lanjut Taufan.

Taufan memprediksi, periode mingguan (10 September-14September), pasangan (USD/IDR) akan bergerak di kisaran 9.580-9.60.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×