kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) bidik marketing sales Rp 1,4 triliun di 2021


Rabu, 17 Februari 2021 / 11:31 WIB
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) bidik marketing sales Rp 1,4 triliun di 2021
ILUSTRASI. Properti PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) di Cikarang, Jawa Barat.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1,4 triliun pada 2021. Target tersebut naik 55,78% dari realisasi marketing sales di tahun lalu yang mencapai Rp 898,7 miliar.

Sekretaris Perusahaan KIJA Muljadi Suganda menjelaskan realisasi tahun lalu setara dengan 54% capaian di 2019 terutama karena adanya pandemi Covid-19.

Namun, di semester II-2020, capaian marketing sales mengalami peningkatan 2,5 kali lipat dari realisasi semester sebelumnya didukung oleh penjualan kawasan industi Kendal dan Cikaran serta suksesnya peluncuran produk rumah tapak di Cikarang.

Melihat adanya momentum positif pada semester II-2020 tersebut, KIJA akhirnya optimistis meningkatkan target marketing sales di tahun ini.

Baca Juga: Tahun lalu, marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) mencapai Rp 899 miliar

"Momentum positif di semester II-2020 akan berlanjut hingga awal 2021. Kemudian, KIJA melihat adanya pipeline yang solid untuk industrial di Cikarang dan Kendal, dan ada rencana meluncurkan 3-4 residensial maupun komersial produk," jelas Muljadi, Rabu (17/2).

KIJA menargetkan dari total target marketing sales 2021, sebesar Rp 1 triliun akan berasal dari Cikarang. Di mana sekitar separuhnya akan berasal dari kawasan industri dan separuh sisanya akan dari residensial komersial. Sedangkan sebesar Rp 400 miliar akan dibukukan dari Kendal.

Lebih lanjut, KIJA memproyeksikan tahun ini akan ada arus kas masuk sebesar Rp 1,85 triliun. Sebesar Rp 1,45 triliun, separuh akan berasal dari backlog dan penjualan baru Cikarang dan Kendal. Kemudian sebesar Rp 400 miliar berasal dari ebitda berulang (recurring ebitda) segmen listrik, air, pelabuhan dan lainnya.

Di sisi lain, akan ada kebutuhan kas keluar sebesar Rp 1,9 triliun. Paling banyak akan digunakan untuk operasional kecuali infrastruktur sebesar Rp 450 miliar, beban bunga Rp 400 miliar serta pembangunan infrastruktur dan pengembangan lahan di Kendal sebesar Rp 400 miliar.

Kemudian KIJA akan menggunakan dana sebesar Rp 100 miliar untuk maintenance capex. Adapun kas yang dimiliki KIJA per Desember 2020 sebesar Rp 1,15 triliun.

Baca Juga: Jababeka (KIJA) anggarkan capex sekitar Rp 200 miliar untuk menambah lahan

Dari sisi utang, KIJA memperkirakan di tahun ini akan cenderung flat karena pembayaran pinjaman pokok di tingkat anak perusahaan atau joint-venture (JV) sebagian besar berasal dari penarikan pinjaman baru dari Bank OCBC, yang digunakan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di Kendal.

Penarikan pinjaman ini memiliki batas maksimal Rp 100 miliar, dan kemungkinan di 2021 akan lebih kecil nilainya.

Per 30 September 2020, KIJA tercatat miliki jumlah lahan (land bank) seluas 5.087 hektare (ha). Di Kota Jababeka terdapat lahan seluas 1.245 ha, Kendal 552 ha, Tanjung Lesung 1.496 ha dan Morotai 1.794 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×