kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Kas Anjlok Hingga Rp 1,6 Triliun, Begini Penjelasan Global Digital Niaga (BELI)


Jumat, 05 Januari 2024 / 16:38 WIB
Kas Anjlok Hingga Rp 1,6 Triliun, Begini Penjelasan Global Digital Niaga (BELI)
ILUSTRASI. Blibli Store, toko offline milik PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli di Kawasan Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli menyampaikan sejumlah tanggapan dan penjelasan terhadap pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai penurunan arus kas sebesar Rp 1,6 triliun. 

Bursa sebelumnya mencatat, BELI mengalami penurunan arus kas yang cukup signifikan per 30 September 2023, dibandingkan dengan periode per 31 Desember 2022 sebesar Rp 1,6 triliun. 

Melalui keterbukaan informasi BEI Direktur BELI, Eric Winata menjelaskan bahwa perubahan posisi kas dan setara kas itu,  terutamanya disebabkan oleh penggunaan kas dan setara kas untuk kebutuhan operasional dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha BELI selama periode tersebut. 

Baca Juga: Kinerja Keuangan Masih Negatif, Begini Penjelasan Blibli (BELI) ke BEI

Eric menuturkan, dari waktu ke waktu BELI senantiasa melihat berbagai peluang untuk menjaga kecukupan maupun meningkatkan modal kerja dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha BELI.

 

“Di mana salah satunya melalui fasilitas pembiayaan kredit modal kerja perbankan atau bentuk permodalan lainnya,” tulis Eric melalui keterbukaan informasi BEI, Jumat (5/1).

Tak hanya kas, Bursa juga memberikan pertanyaan kepada BELI mengenai target untuk dapat membukukan keuntungan berdasarkan kondisi releven terkini. 

Eric mengatakan bahwa BELI percaya jika target untuk membukukan keuntungan berdasarkan kondisi relevan terkini masih dapat tercapai melalui implementasi berbagai strategi yang telah disiapkan maupun dijalankan BELI. 

Baca Juga: Meski Tren Harga Naik, Pembiayaan Emas Perbankan Tetap Berkilau

Menurutnya, hal tersebut tercermin dari peningkatan indikator profitabilitas BELI, termasuk rugi periode berjalan dari Rp 3,7 triliun pada 9 bulan 2022, menjadi Rp 2,6 triliun pada 9 bulan 2023.

“BELI akan terus melanjutkan strategi dan upaya rasionalisasi komposisi produk, terutamanya di segmen Ritel 1P,” kata dia. 

Selain itu, BELI juga akan mempertahankan fokus pada berbagai kategori produk, tertentu yang lebih menghasilkan keuntungan. Di mana hal tersebut akan menghasilkan perolehan laba bruto yang lebih baik dan marjin bruto yang lebih sehat. 

Lebih lanjut, Eric mengatakan, BELI akan terus meluncurkan lebih banyak sinergi dan inovasi ekosistem untuk mendorong pertumbuhan yang lebih organik dan menguntungkan. 

Baca Juga: Suntikan Modal dari Induk Usaha Mendukung Kinerja Multifinance pada 2024

“BELI juga secara konsisten mengimplementasikan berbagai upaya efisiensi biaya secara tepat tanpa mengorbankan potensi pertumbuhan bisnis," ujar Eric. 

Dia optimistis bahwa keseluruhan upaya tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan dan pencapaian target-target keuangan BELI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×