kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kapasitas produksi SMGR bertambah


Senin, 22 Agustus 2016 / 08:40 WIB
Kapasitas produksi SMGR bertambah


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kapasitas produksi PT Semen Indonesia (SMGR) semakin gendut. Dua pabrik baru BUMN tersebut siap beroperasi pada kuartal keempat tahun ini. Dengan beroperasinya dua fasilitas itu, kapasitas produksi SMGR akan bertambah 6 juta ton.

Angka itu berasal dari fasilitas baru Indarung VI Sumatera Barat dan Rembang Jawa Tengah, masing-masing berkapasitas 3 juta ton per tahun. Dus, total kapasitas terpasang SMGR akan mencapai 37,5 juta ton.

Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto menilai, kondisi kelebihan pasokan semen diprediksi hanya terjadi pada dua hingga tiga tahun. Dalam jangka panjang, penambahan kapasitas produksi dinilai tepat dengan konsumsi semen yang cenderung meningkat setiap tahun.

”Hingga semester pertama, konsumsi naik 3,4%. Tahun lalu konsumsi semen juga naik meski tipis. Jadi kami tak khawatir,” ujar Pupung- panggilan Agung- kepada KONTAN, Ahad (21/8).

Ia mengakui, hitungan secara nasional terjadi kelebihan pasokan semen. Tapi jika dirinci, banyak wilayah yang masih membutuhkan semen, seperti daerah-daerah di Indonesia timur.

Maklum, tidak semua produsen memiliki jaringan distribusi merata, sehingga pengiriman semen di berbagai daerah sulit dilakukan. Oleh karena itu, Pupung mengklaim, SMGR diuntungkan dengan memiliki jaringan logistik yang besar antara lain 25 fasilitas packing plant yang tersebar di Pontianak, Balikpapan hingga Papua dan 12 pelabuhan.

"Kami memang fokus memenuhi pasar domestik. Kami akan menjaga pangsa pasar di atas 41% hingga 42%,” ucap Pupung.

Saat ini, produksi semen nasional mencapai 89,7 juta ton dengan tambahan empat pemain baru yaitu Semen Merah Putih, Semen Anhui Conch, Siam Cement dan Semen Pan Asia.

Adapun konsumsi semen pada tahun lalu mencapai 61 juta ton. Rencana penambahan kapasitas SMGR dianggap tepat, jika melihat pembangunan pabrik semen yang memakan waktu 3 tahun-4 tahun. Serta utilisasi pabrik baru yang belum bisa 100%.

”Utilisasi juga belum bisa full. Empat hingga lima tahun pertama paling 80%, tahun ke enam naik menjadi 90%,” kata Pupung.

Terkait strategi jangka pendek, SMGR tak hanya fokus menyuplai pasar domestik, tapi juga menyasar pasar ekspor, khususnya ke wilayah Asia seperti Timor Leste, Filipina, Bangladesh, Australia, Sri Lanka dan Myanmar.

SMGR juga menggenjot produk hilir semen seperti ready mix, beton dan produk lain. ”Jika penjualan produk turunan tersebut meningkat, otomatis konsumsi semen terdorong,” kata Pupung.

Analis NH Korindo Securities Muhammad Ikhsan menilai, dalam jangka panjang, penambahan kapasitas produksi cukup positif bagi prospek SMGR. "Kita tak bisa melihat tahun ini saja," kata dia.

Ia merekomendasikan hold saham SMGR dengan target Rp 12.000 per saham. Harga saham SMGR Jumat (19/8) pekan lalu ditutup turun 1,11% menjadi Rp 11.100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×