Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usahanya, PT Kalbe Genexine Biologics (KGBio), memperoleh dana segar hingga US$ 55 juta dari General Atlantic. Jumlah ini setara dengan Rp 775 miliar menggunakan perhitungan kurs rupiah (Jisdor) Rabu (27/1) yang sebesar Rp 14.091 per dolar Amerkia Serikat.
Asal tahu saja, General Atlantic merupakan perusahaan growth equity firm global yang menyediakan modal dan dukungan strategis untuk perusahaan yang sedang berkembang. Adapun KGBio adalah perusahaan joint-venture antara Kalbe dengan perusahaan bioteknologi uji klinik Korea Selatan bernama Genexine Korea Selatan.
Direktur Kalbe Farma sekaligus Presiden Direktur KGBio Sie Djohan mengungkapkan, dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pembiayaan uji klinik produk-produk biologi, inovasi dan perluasan portofolio produk KGBio, serta peningkatan kapasitas fasilitas produksi.
"Sekitar 50% hingga 60% akan digunakan untuk pengembangan produk biologi ataupun biosimilar, sekitar 40% untuk fasilitas manufaktur, dan sisanya untuk pengembangan uji klinis," ujarnya dalam acara Interview Kalbe dengan General Atlantic yang digelar secara virtual, Rabu (27/1).
Baca Juga: Anak usaha Kalbe Farma (KLBF) bakal dapat investasi US$ 55 juta dari General Atlantic
Suntikan dana dari General Atlantic diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan inisiatif KGBio ke depan. Tidak hanya itu, investasi dari General Atlantic dinilai dapat meningkatkan eksposure internasional.
Sehingga, KGBio berpeluang mendapat akses yang lebih besar melalui General Atlantic sebagai salah satu perusahaan financial investor global, khususnya untuk pengembangan life science.
Asal tahu saja, General Atlantic memiliki lebih dari 175 profesional investasi yang berbasis di New York, Amsterdam, Beijing, Greenwich, Hong Kong, Jakarta, London, Mexico City, Mumbai, Munich, Palo Alto, São Paulo, Shanghai dan Singapura General Atlantic mengkombinasikan collaborative global approach, expertise di sektor-sektor khusus, investasi jangka panjang (long-term investment horizon) dan pemahaman mendalam tentang faktor pendorong pertumbuhan (growth driver) untuk melakukan kerjasama dengan para entrepreneur dan manajemen. Langkah ini dilakukan untuk membangun bisnis skala dunia yang menjadi pemimpin pasar.
Adapun ke depan, KGBio memiliki visi menjadi pemimpin dan memainkan peran penting dalam pengembangan obat biologi dan biosimilar di Asia Tenggara. Oleh karenanya, KGBio tengah meningkatkan kemampuan dalam pengembangan obat (uji klinik) dan produksi serta memanfaatkan kekuatan distribusi dan jaringan Kalbe Grup untuk memperluas portofolio obat biologi di Asia Tenggara.
Sie menambahkan, Asia Tenggara merupakan langkah awal. Pihaknya memiliki rencana untuk mengambangkan pasar yang lebih luas lagi, seperti ke Taiwan, Australia, dan Timur Tengah.
Oleh karenanya, untuk mendorong perkembangan dan inisiatif KGBio, pihaknya tidak menutup kemungkinan berkolaborasi dengan berbagai pihak ke depan.
"Prinsip dari kacamata Kalbe, kami selalu terbuka terhadap partner-partner yang bisa membawa value untuk mempercepat perkembangan ke depan," imbuhnya. Sehingga nantinya, perkembangan produk-produk KGBio akan berdampak terhadap induk perusahaannya, Kalbe Farma. Apalagi obat biologi dinilai sebagi masa depan bisnis farmasi Kalbe Farma.
Baca Juga: Kontribusi Vaksin ke Kalbe Farma Tak Signifikan, Simak Rekomendasi Saham KLBF
Sementara itu, Managing Director dan Head of Indonesia General Atlantic, Ashish Saboo mengapresiasi komitmen KGBio untuk memenuhi kebutuhan terapi kesehatan di kawasan Asia-Pasifik dengan menyediakan terapi kesehatan yang efektif dan terjangkau untuk kondisi kesehatan yang kronis.
Ia mengungkapkan, investasi dari General Atlantic kali ini dianggap sebagai langkah awal kerjasama di antara keduanya. Ke depan, General Atlantic tidak menutup kemungkinan akan terjalin kerjasama lain.
"Akan melakukan hal-hal lain bersama Kalbe melalui platform ini. Saya pikir ini baru permulaan," jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Sekadar informasi, KGBio telah memiliki lisensi untuk melakukan dua tahap uji klinis lanjutan dan satu uji klinis awal atau early stage. Rinciannya, PD-1 Antibody (HLX10) dan EPO hyFc (GX-E4) tengah dilakukan uji klinies fase III. Sementara itu, CD73 Antibody (TJD5) sedang dievaluasi dalam studi klinik fase I.
KGBio juga memiliki anak usaha Innogene Kalbiotech (Innogene dan memegang saham pengendali di Kalbio Global Medika (Kalbio). Innogene adalah perusahaan dengan produk berplatform biosimilar, yakni empat obat antibodi monoklonal (Rituximab, Nimotuzumab, Trastuzumab, dan Bevacizumab). Sedangkan Kalbio adalah fasilitas manufaktur produk biologi dengan kapasitas bioreaktor untuk jalur sel mamalia.
Selanjutnya: Fundamental Kalbe Farma bukan disokong vaksin, ini rekomendasi saham KLBF
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News