Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah awal pekan berpotensi melanjutkan penguatan terhadp dollar AS bila euforia keinginan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk menghidupkan kembali ekonominya disambut positif pelaku pasar.
Mengutip Bloomberg, Jumat (19/4), rupiah menguat 1,12% ke Rp 15.465 per dollar AS. Kompak, kurs tengah Bank Indonesia juga menunjukkan rupiah menguat 1,8% ke Rp 15.503 per dollar AS.
Baca Juga: Tak hanya corona, Poundsterling juga tertekan kondisi ekonomi Inggris
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan perkembangan usaha Trump untuk melonggarkan lockdown demi menghidupkan kembali ekonomi AS akan memberi sentimen positif bagi emerging market, termasuk rupiah.
Senada, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan harapan dibukanya lockdown di AS dan beberapa negara Eropa karena penyebaran wabah yang mulai mereda membuat rupiah menguat.
"Ada kabar kemajuan pengujian obat untuk pasien yang terkena virus Covid-19 oleh perusahaan farmasi AS, Gilead Sciences, juga menambah sentimen positif bagi rupiah," kata Ariston, Jumat (17/4).
Baca Juga: Sempat menghijau, EUR/USD dinilai masih dalam tren bearish
Namun, Josua memproyeksikan dalam jangka pendek sentimen perubahan outlook peringkat kredit Indonesia dari S&P dari stabil menjadi negatif berpotensi membuat rupiah terkoreksi.
Selain itu, Ariston mengatakan bila angka penyebaran Covid-19 kembali naik dan ekonomi terus memburuk, rupiah berpotensi melemah kembali.
Jika angka penyebaran wabah Covid-19 tidak semakin buruk pada Senin (20/4), maka rupiah berpotensi kembali menguat.
Ariston memproyeksikan rupiah berada di rentang Rp 15.300 per dollar AS hingga Rp 15.550 per dollar AS. Sementara, Josua memproyeksikan rentang rupiah besok (20/4) berada di Rp 15.450 per dollar AS hingga Rp 15.650 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News