kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kalbe Farma (KLBF) menargetkan penjualan tahun ini tumbuh sama dengan tahun lalu


Kamis, 17 Januari 2019 / 21:03 WIB
Kalbe Farma (KLBF) menargetkan penjualan tahun ini tumbuh sama dengan tahun lalu


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan pertumbuhan kinerja di tahun 2019 yang tak jauh berbeda dengan tahun 2018. Direktur Utama KLBF Vidjongtius mengatakan, saat ini pihaknya masih tengah menyusun laporan keuangan konsolidasi untuk tahun 2018.

"Bulan depan mungkin baru selesai. Kinerja untuk 2018 memang belum final, tapi untuk target kinerja di tahun ini minimal sama dengan tahun lalu. Pertumbuhan penjualan di 2018, kami berharap berkisar 4% hingga 5%," terangnya kepada kontan.co.id, Kamis (17/1).

Sebagai gambaran pada akhir 2017, KLBF membukukan penjualan bersih sebesar Rp 20,18 triliun. Dengan asumsi tumbuh 4%-5%, penjualan bersih KLBF bisa berkisar Rp 20,98 triliun hingga Rp 21,18 triliun di tahun lalu.

Vidjongtius menambahkan bahwa pada tahun 2019 ini, KLBF menganggarkan belanja modal Rp 1,5 triliun. Dana tersebut melanjutkan pembangunan pabrik obat bebas di Cikarang dan pabrik obat resep di Pulogadung. "Ekspansi tersebut akan menambah produksi obat KLBF meningkat sekitar 30% hingga 40%," tambah dia.

Namun ia bilang, ekspansi ini bukan karena permintaan obat di tahun ini tumbuh sebanyak itu. Namun, ekspansi pabrik tersebut sebagai persiapan untuk 3 tahun hingga 5 tahun mendatang.

Selain itu untuk meningkatkan kinerja, KLBF juga berencana memperluas ekspansi ke luar negeri. Vidjongtius menyebutkan bahwa hingga saat ini pasar ekspor KLBF meliputi wilayah ASEAN, Sri Lanka, Afrika Barat dan Timur Tengah. "Di 2019, kami berencana untuk terus memperkuat pasar ASEAN, Afrika Barat dan Timur tengah serta melakukan penjajakan ke pasar China juga," paparnya.

Lebih lanjut, Vidjongtius mengungkapkan bahwa kontribusi pasar ekspor bagi pendapatan KLBF saat ini masih berada pada kisaran 5% hingga 6%. Sebelumnya, ia pernah mengatakan KLBF berharap kinerja ekspor terus bertumbuh 1% tiap tahunnya.

Asal tahu saja,berdasarkan laporan keuangan KLBF kuartal III-2018 total penjualan bersih KLBF mencapai Rp 15,67 triliun atau naik 3,90% dibanding akhir 2017. Dari angka tersebut, porsi penjualan ekspor sebesar Rp 881,68 miliar atau sekitar 6% dari total penjualan.

Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi secara tahunan pada kuartal III/2018. Tercatat, terjadi kenaikan beban pokok penjuaan sebesar 6,07% dari Rp 7,72 triliun menjadi Rp 8,19 triliun.

Alhasil, KLBF membukukan laba bersih Rp1,77 triliun sepanjang Januari 2018-September 2018. Jumlah itu naik 1,41% dari Rp1,80 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×