Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina, Agustinus Beo Da Costa, Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kubu Nathaniel Rothschild (Nat) menelan pil pahit di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bumi Plc, Kamis (21/2). Akibatnya, 19 dari 22 resolusi yang diajukan Nat lewat NR Investment ditolak.
Kubu Nat gagal mendepak 10 direktur Bumi Plc termasuk Chairman Bumi Plc, Samin Tan, dan Chief Executive Officer (CEO) Bumi Plc, Nick Schrinding. Nat hanya berhasil mendongkel Nalinkant Rathod dan Jean-March Mizrahi.
Resolusi Nat lain yang diterima adalah pengangkatan Sir Richard Gozney sebagai direktur Bumi Plc. Richard Gozney adalah eks Duta Besar Inggris untuk Indonesia.
Meski kalah, Nat tetap melancarkan perlawanan. NRI masih menyerukan delapan direktur independen non-eksekutif Bumi Plc mengundurkan diri karena tidak dipercayai mayoritas pemegang saham baik dari kubu Nat maupun Bakrie (non-aligned shareholders).
Kubu NRI mengklaim, dua - tiga non-aligned shareholder menginginkan perubahan signifikan di tubuh manajemen Bumi Plc. "Meski direksi mengklaim kemenangan telak, mereka tak bisa memungkiri non-aligned shareholder menginginkan perubahaan manajemen guna menghentikan praktik korupsi di Bumi Plc," tulis Ian Middleton, Juru Bicara NRI via surat elektroniknya, Kamis (21/2).
NRI juga mendesak direksi Bumi Plc mempublikasikan hasil investigasi firma hukum, MacFarlanes, soal penyelewengan keuangan di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).
Kubu Grup Bakrie menanggapi dingin upaya perlawanan Nat itu. Yang pasti, hasil RUPSLB itu membuat jalan Grup Bakrie bercerai dengan Bumi Plc semakin lempang.
Chris Fong, Juru Bicara Grup Bakrie menilai, hasil RUPSLB merupakan langkah besar bagi semua pihak untuk menyelesaikan proposal perceraian yang telah diajukan Grup Bakrie
Kisruh di Bumi Plc itu juga membetot perhatian lembaga pemeringkat. Moody's, misalnya menilai, hasil RUPSLB ini menyisakan masalah tentang tata kelola di Bumi Plc. Karena alasan tersebut, Moody's menurunkan peringkat obligasi senior BUMI dari B1 menjadi B2. Simon Wong, Wakil Presiden Moody's, kemarin, menyebut rasio utang terhadap EBITDA BUMI di bawah 4,5 kali dalam 12 bulan-18 bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News