kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

KAEF segera buka apotek di Madinah


Kamis, 20 Juli 2017 / 18:50 WIB
KAEF segera buka apotek di Madinah


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) terus memperkuat bisnisnya di Timur Tengah. Baru-baru ini KAEF menjalin kerja sama penyertaan modal dengan perusahaan asal Arab Saudi yaitu Al Dwaa Medical Company.

Sekretaris Perusahaan KAEF Eddy Murianto memaparkan, saat ini perusahaan telah memiliki 30 apotek yang tersebar di Jedah dan Mekah. Rencananya, dalam waktu dekat KAEF bakal membuka apotek di Madinah. "Target pertama adalah apotek Kimia Farma ada dulu di Madinah," ujar Eddy kepada KONTAN, hari ini.

Menurut Eddy, target berdirinya apotek di Madinah dalam waktu dekat guna melayani kebutuhan obat jamaah haji dan umroh asal Indonesia. Apalagi sebentar lagi musim haji sudah mau tiba. Pada 28 Juli, kelompok terbang pertama jamaah haji Indonesia tiba di Madinah.

Penambahan apotek baru di Madinah merupakan bagian dari rencanan KAEF yang hendak menambah 100 apotek baru di tahun ini. Jika target itu tercapai maka jumlah apotek yang dimiliki oleh KAEF menjadi 1.000 apotek. Alokasi dana untuk menambah apotek baru ini mencapai Rp 200 miliar.

Penambahan apotek baru ini merupakan strategi Kimia Farma mengejar pertumbuhan penjualan sebesar 15% di tahun ini. Maklum, penjualan dari apotek menyumbang 40% terhadap total penjualan KAEF.

Selain membuka apotek, untuk memperkuat bisnisnya KAEF juga berencana untuk membangun beberapa klinik di Jedah dan Mekah. Pembangunan klinik di kota suci umat Islam tersebut karena banyaknya jamaah haji dan umroh yang ibadah ke sana. "Rencana pembangunan ada, tapi untuk saat ini prioritas apotek dulu," katanya.

Dia juga memaparkan terkait serapan anggaran capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 1,7 triliun. Menurutnya hingga semester I-2017 KAEF sudah menghabiskan 50% dari dana tersebut. 

Berdasarkan catatan KONTAN, KAEF berniat menggunakan dana capex untuk membangun pabrik di Banjaran, investasi di anak usaha, melanjutkan pembangunan pabrik bahan baku garam farmasi dan pengembangan stem cell, dan pabrik bahan baku obat. Selain itu capex juga akan digunakan untuk membangun apotek dan klinik.

Dengan ekspansi tersebut diharapkan pendapatan KAEF tahun ini tumbuh antara 15% sampai 20%. Sementara, target pertumbuhan laba bersih dipatok angka 20% sampai 25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×