Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana menawarkan 4,7 miliar saham melalui secondary offering. Pengelola KAEF menargetkan perolehan dana Rp 1,7 triliun dari penjualan tersebut.
Sebelum penawaran saham kedua bisa terlaksana, KAEF harus menuntaskan terlebih dahulu agenda bergabung dengan PT Indofarma Tbk (INAF), membentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi.
"Rencana pelepasan saham satu paket dengan rencana penyatuan atau regrouping BUMN Farmasi," tutur Sekretaris Perusahaan KAEF, Adhi Nugroho dalam keterbukaan informasi, Selasa (6/3).
Memang, sejak akhir tahun lalu, sudah beredar kabar tentang niat pemerintah menyatukan sejumlah BUMN farmasi. Namun hingga kini, belum ada kepastian tentang mekanisme penggabungan dari perusahaan negara yang bergerak di sektor farmasi.
Adhi menjelaskan, sebelum agenda penggabungan BUMN farmasi bergulir, pemerintah akan menerbitkan beleid terlebih dahulu dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP). Hingga kini, proses penyiapan PP penggabungan BUMN farmasi sudah sampai di meja Kementrian Koordinator Perekonomian. "PP ini harus mendapat persetujuan dari DPR RI. Tertunda, dan, atau, batalnya rencana korporasi ini bisa terjadi jika DPR RI tidak menyetujui penerbitan PP itu," tutur Adhi.
Apabila semua persiapan, termasuk PP sudah terbit, KAEF akan mengajukan proposal kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk mendapatkan persetujuan. Setelah itu, KAEF berjanji akan segera melakukan paparan publik. "Kami akan memberikan laporan sehingga pemegang saham minoritas / publik dapat mengetahui dengan jelas shareholder action maupun \'aksi korporasi yang akan kami lakukan," tambah Adhi.
Hingga akhir kuartal ketiga tahun lalu, KAEF mencatatkan kinerja yang gemilang. Laba bersih yang diperoleh KAEF hingga akhir September 2012 senilai Rp 120 milyar, atau naik 209% daripada keuntungan neto di periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 38,9 milyar. Penjualan bersih KAEF Rp 2,42 triliun, atau tumbuh 28% year-on-year.
Harga KAEF, Selasa (6/3), ditutup menguat 7,14% menjadi Rp 450 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













