kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kabar dari China menopang reli CPO


Kamis, 13 Februari 2014 / 07:10 WIB
Kabar dari China menopang reli CPO
ILUSTRASI. Gejala Awal Penyakit Kawasaki pada Anak./Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/04/2008.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) naik, setelah data neraca dagang China membaik. Alhasil, prediksi penurunan impor dari India, konsumen CPO terbesar di dunia, belum berimbas banyak pada pergerakan harga CPO.

Mengacu data Bloomberg, kemarin (12/2), harga CPO untuk kontrak pengiriman April 2014 di Bursa Derivatif Malaysia naik 0,77% menjadi RM  2.630  atau setara US$ 791,65 per metrik ton (MT). Harga minyak nabati ini pun naik 2% sejak awal pekan ini.

Analis dan broker yang di survei Bloomberg memperkirakan, pengiriman minyak sawit mentah dan olahan ke India per Januari anjlok 26% dibanding bulan sebelumnya menjadi 650.000 MT.

Impor bisa terus turun, karena bulan lalu, pemerintah India mengerek pajak impor CPO demi melindungi petani dan penyuling minyak biji-bijian dari lonjakan impor CPO.

"India telah mengimpor minyak sawit berlebih sebelum kenaikan bea masuk, sehingga saat ini pembelian moderat," kata Ashok Sethia, Direktur Eksekutif Sethia Oils Ltd., seperti dikutip Bloomberg.  

Surutnya permintaan bisa membatasi reli harga CPO. Tak hanya itu, persediaan CPO di Indonesia dan Malaysia pun bakal menumpuk.

Namun, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menilai, saat ini, pasar lebih merespon rilis surplus neraca dagang China. Akibatnya, harga minyak sawit tetap kuat.  “Data China memberikan sinyal berlanjutnya pemulihan ekonomi China, sebagai konsumen CPO terbesar kedua di dunia,” ujar Zulfirman.

Analis PT Millenium Penata Futures, Suluh Adil Wicaksono menambahkan, harga CPO masih positif, seiring lonjakan harga minyak kedelai. CPO sebagai substitusi minyak kedelai ikut terseret naik.

Naik terbatas

Kata Suluh, selanjutnya, pergerakan harga CPO masih berpeluang menetap di atas level RM 2.600 per MT. Sedangkan, Zulfirman melihat, outlook CPO masih netral. Ia menduga, harga minyak sawit dapat menguat terbatas dengan target RM 2.670 per MT.

Secara teknikal, kenaikan moving average convergence divergence (MACD) dan stochastic dapat menyumbang tenaga bagi CPO. Meski demikian, potensi kenaikan relatif terbatas hingga batas atas pola rectangle (RM 2.690).

Harga CPO perlu mencatatkan level penutupan harian yang semakin tinggi untuk melanjutkan momentum penguatan. Kegagalan menembus level atas dapat memicu profit taking pasca reli.

Prediksi Zulfirman, hingga akhir pekan ini, harga CPO akan bergerak antara RM 2.550-RM 2.690 per MT. Sementara, Suluh memprediksi, harga akan bergulir di kisaran RM 2.600-RM 2.650 sampai akhir kuartal I-2014.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×