Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tahun 2015 tampaknya kurang memberi peruntungan yang baik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada pengujung tahun 2015, IHSG tutup di posisi 4.593,01. Angka tersebut memerah 12,12% dari 5.226,95 di penutupan 2014.
"Saya atas nama pemerintah memberikan penghargaan dan aspirasi tinggi terhadap otoritas pasar modal yang telah menunjukkan dedikasi tinggi. Dengan ini, perdagangan resmi ditutup," sebut Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, pada penutupan perdagangan, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, (30/12).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad menyadari bahwa IHSG 2015 dipenuhi banyak tantangan. Hal ini dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi yang melanda dan fluktuasi nilai tukar rupiah.
"Perlu kita garis bawahi pelemahan yang terjadi bukan hanya dialami kita sendiri. Tapi negara-negara di dunia, termasuk Asean," ucapnya.
Muliaman menyebut, jumlah emisi efek saham dan surat utang swasta dan pemerintah lebih dari Rp 470 triliun. Lalu jumlah emiten baru saham adalah 18 perusahaan. Kemudian, jumlah investor bertambah lebih dari 69.000 orang. Terakhir, nilai aktiva bersih reksadana meningkat lebih dari 12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News