Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) berencana menambah modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue. Hajatan itu akan dilaksanakan pada Juni 2015.
Prospektus ringkas perusahaan itu menyatakan, perusahaan pembiayaan tersebut akan menerbitkan 1,52 miliar unit saham biasa dengan nominal Rp 100. Jumlah saham baru yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 49,78% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga pelaksanaan rights issue antara Rp 190 per saham sampai Rp 245 per saham. Artinya, dari aksi korporasi tersebut, perusahaan berpotensi meraup dana sekitar Rp 150 miliar-Rp 290 miliar.
Manajemen HDFA menargetkan tanggal efektif rights issue pada 26 Juni 2015, sementara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Juni 2015. Nantinya, setiap pemegang 100.000 saham lama berhak atas 1 HMETD. Apabila pemegang saham tidak mengeksekusi hak, persentase kepemilikan sahamnya bisa turun alias terdilusi hingga 99,11%.
Saat ini, 55,8% saham HDFA digenggam PT Tiara Marga Trakindo. Lalu 18,7% milik Wealth Paradise Holdings Ltd, 6,4% dipegang PT HD Corpora, dan 0,001% milik Soeharti Djojonegoro. Kepemilikan publik sebesar 19,06%.
Jika seluruh HMETD dilaksanakan, jumlah modal disetor perseroan akan menjadi 3 miliar saham atau naik dua kali lipat. "Hasil penawaran umum digunakan untuk modal kerja," sebut manajemen HDFA dalam prospektus yang terbit Kamis (21/5).
Sepanjang tahun lalu, laba bersih HDFA naik 124,18% menjadi Rp 38,48 miliar. Hingga akhir tahun ini, HDFA mematok laba Rp 56,89 miliar. Untuk menggenjot penyaluran kredit tahun ini, perusahaan berencana mendirikan 6 kantor cabang untuk pembiayaan kendaraan roda dua dan 10 kantor cabang untuk pembiayaan kendaraan roda empat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
