Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil meraih target pencatatan efek pada 2023. Ini termasuk gelaran Initial Public Offering (IPO) yang menembus rekor tertinggi.
BEI menargetkan pencatatan efek bisa mencapai 200 efek pada 2023. Khusus untuk pencatatan saham baru BEI mengincar 61 perusahaan yang menggelar IPO.
Pada 2023 jumlah pencatatan efek di BEI mencapai 385 efek. Ini termasuk saham, obligasi korporasi, Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Efek Beragun Aset (EBA) dan waran terstruktur.
Sepanjang 2023, BEI kedatangan 79 emiten baru via penawaran umum saham perdana. Sementara itu, total penggalangan dana lewat IPO mencapai Rp 54,1 triliun.
Baca Juga: Pergerakan Investor Domestik Mendorong IHSG
"Penambahan pencatatan sebanyak 79 saham ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia," kata Iman Rachman, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Jumat (29/12).
Berdasarkan data EY Global IPO Trends 2023, Indonesia menduduki peringkat keenam di dunia dari sisi jumlah perusahaan baru. Ini setara dengan 6% dari gelaran IPO secara global.
Dari sisi penggalangan dana pasar bursa Indonesia berada di peringkat kesembilan. Ini setara dengan 3% dari total penggalangan secara global sebesar US$ 123,3 miliar.
Pertumbuhan jumlah emiten baru di bursa turut mendongkrak jumlah perusahaan tercatat di BEI. Hingga akhir 2023, jumlah perusahaan tercatat di BEI mencapai 903.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News