Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan kembali mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (4/2). Dalam lelang kali ini pemerintah memiliki target indikatif Rp 15 triliun.
Analis Fixed-Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan, pemerintah sebenarnya tidak akan kesulitan memenuhi target tersebut karena jumlah penawaran yang masuk bakal lebih tinggi. Kendati demikian, Made melihat penawaran yang masuk akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.
“Dua lelang SUN sebelumnya, masing-masing Rp 81,54 triliun dan Rp 94,97 triliun. Sedang untuk besok, mungkin akan turun dan berada di kisaran Rp 60 triliun - Rp 70 triliun,” ujar Made ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (4/2).
Baca Juga: SUN tenor pendek dan seri acuan bakal jadi rebutan
Made menilai penurunan ini terkait kemungkinan adanya pertimbangan pelaku pasar yang menantikan data pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019.
Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana juga melihat minat pelaku pasar masih cenderung tinggi. Hal ini dapat dilihat dari lelang di periode Januari di mana rata-rata hasilnya mencapai empat kali oversubscribe.
“Terlebih kemungkinan kebijakan dovish The Fed dan Bank Indonesia akan menekan yield SUN, sehingga kemungkinan investor akan memanfaatkan kesempatan ini untuk front loading,” papar Fikri.
Baca Juga: Lelang tujuh seri SUN, Pemerintah tetapkan target indikatif Rp 15 triliun
Kendati minat yang masih tinggi, Fikri menilai besar kemungkinan penawaran yang masuk akan relatif turun dibandingkan lelang sebelumnya. Ia memproyeksikan penawaran yang masuk berada di rentang Rp 40 triliun - Rp 50 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News