Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bogamulia Nagadi meraup dana Rp 2,1 triliun dari penjualan 800 juta saham PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) miliknya. Pemilik Bogamulia adalah keluarga Kartini Muljadi, orang terkaya nomor 25 di Indonesia pada tahun 2010 versi majalah Forbes yang memiliki kekayaan US$ 840 juta.
Bogamulia semula menawarkan 500 juta saham atau 11,11% total saham TSCP melalui mekanisme private placement. Jumlah itu kemudian bertambah menjadi 800 juta saham, atau 17,78% dari total saham TSCP. Seluruh saham dijual ke investor institusi. Sebanyak 80% merupakan long-only institution, dan sisanya hedge-fund institution.
Head of External Communications HSBC Indonesia, Mutiara Asmara, menjelaskan, saham itu dijual senilai Rp 2.650 per saham. Harga itu mencerminkan diskon 0,9% dari harga penutupan Senin (7/5) di Rp 2.675 per saham.
Di transaksi ini, HSBC bertindak sebagai sole global coordinator dan book runner. HSBC mengklaim nilai transaksi private placement itu, merupakan yang terbesar di Indonesia pada tahun ini. Bogamulia menyebutkan alasan private placement, antara lain, memperluas basis investor dan meningkatkan likuiditas saham TSPC.
Sebelum transaksi, dari total 4,5 miliar saham TSPC, Bogamulia menguasai sekitar 4,23 miliar atau 95,06% saham. Adapun 272,15 juta saham, atau 4,94%, dimiliki investor publik. Pasca transaksi, Bogamulia memiliki 3,43 miliar unit (76,22%). Sedang investor publik, termasuk pemodal asing yang baru membeli TSPC, memiliki 1,07 miliar saham (23,78%).
Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menilai, Bogamulia mengantongi untung dari transaksi tersebut. Indikasinya, harga penjualan itu mencerminkan price to earning ratio (PER) yang terbilang tinggi, yaitu 21 kali. "Meski diskon dari harga pasar sekarang, kalau dijual di PER sebesar itu sudah menguntungkan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News