kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.073   89,18   1,28%
  • KOMPAS100 1.057   16,45   1,58%
  • LQ45 831   13,55   1,66%
  • ISSI 215   2,30   1,08%
  • IDX30 423   7,01   1,68%
  • IDXHIDIV20 510   7,78   1,55%
  • IDX80 120   1,85   1,56%
  • IDXV30 125   0,65   0,52%
  • IDXQ30 141   2,02   1,46%

Jual Bersih Asing Rp 5,3 Triliun Dalam 6 Hari, Apa yang Harus Dilakukan Investor?


Rabu, 03 April 2024 / 04:35 WIB
Jual Bersih Asing Rp 5,3 Triliun Dalam 6 Hari, Apa yang Harus Dilakukan Investor?
ILUSTRASI. Hengkangnya dana asing dari bursa Indonesia disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing mencatat net sell atau jual bersih dalam enam hari berturut-turut sejak Senin (25/3). Menurut data Bloomberg, total net sell asing dalam enam hari perdagangan terakhir mencapai Rp 5,26 triliun.

Aksi jual asing ini terjadi belakangan. Pasalnya, asing masih mencetak net buy senilai Rp 24,75 triliun sejak awal tahun. 

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mencermati, hengkangnya dana asing dari bursa Indonesia disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah. 

Kurs rupiah spot ditutup pada level Rp 15.897 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (2/4). Sedangkan kurs rupiah Jisdor telah menyentuh Rp 15.934 per dolar AS.

Baca Juga: Net Sell Rp 1,77 Triliun Saat IHSG Naik, Asing Melepas Saham-Saham Bank

"Ini lebih terkait karena pelemahan rupiah. Ini terkait dengan data ekonomi yang belakangan kurang mendukung seperti inflasi yang di atas ekspektasi dan data ekspor yang melemah," kata Martha kepada Kontan, Selasa (2/4).

Namun, Martha menilai aliran dana asing ini mengalir ke Jepang dengan tingkat di level yang wajar. Apalagi Bursa Efek Indonesia akan menghadapi libur panjang. 

Head of Research Mega Capital Sekuritas atau InvestasiKu Cheril Tanuwijaya menimpali tekanan investor asing ini juga karena faktor libur panjang menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

"Dan indeks relatif sudah tinggi bahkan all time high dalam beberapa pekan sebelumnya. Dari eksternal, pasar juga masih menantikan langkah kebijakan moneter The Fed," ucapnya.

Cheril bilang saat ini suara The Fed sudah terpecah, ada yang sebagian memproyeksikan suku bunga sebanyak tiga kali dan. Sementara suara lainnya menilai suku bunga hanya akan dipangkas satu sekali. 

Baca Juga: Rekomendasi Teknikal Saham JSMR, ACES, BBTN Untuk Perdagangan Rabu (3/4)

Rekomendasi Saham

Di tengah posisi saat ini, investor bisa melakukan cicil beli atau pada saham-saham big caps yang tengah dijual asing. Berdasarkan data RTI, dalam lima hari terakhir saham perbankan masih menjadi bulan-bulanan asing. 

Dalam lima hari terakhir, asing mencatatkan net sell paling pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 2,3 triliun. Menyusul, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net sell Rp 1 triliun.

Investor asing juga tercatat melakukan net sell pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Astra International Tbk (ASII) masing-masing sebesar Rp 793,5 miliar, Rp 252,3 miliar dan Rp 170,9 miliar.

Baca Juga: IHSG Naik 0,44% ke 7.236 Selasa (2/4), ESSA, BRIS, BRPT Top Gainers LQ45

Cheril menilai ASII masih mencari dicermati karena dividend yield yang ditawarkan semakin membesar di tengah penurunan harga yang terjadi. Dia merekomendasikan beli ASII dengan target harga di Rp 5.500 dan stop loss Rp 5.000. 

"BBCA juga menarik untuk dicermati karena kinerja top line dan bottom line yang terus meningkat dan tingkat NPL rendah. Bisa beli BBCA dengan target do Rp 10.600 dan stop loss Rp 9.700," kata Cheril. 

Senada, Martha juga bisa memanfaatkan peluang untuk untuk mencicil beli saham perbankan seperti BBCA dengan target harga di Rp 10.900 dan BMRI dengan target harga di Rp 6.900 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×