kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jual bersih asing di saham Bukalapak (BUKA) total Rp 2,02 triliun dalam sepekan


Jumat, 13 Agustus 2021 / 16:26 WIB
Jual bersih asing di saham Bukalapak (BUKA) total Rp 2,02 triliun dalam sepekan
ILUSTRASI. Harga saham Bukalapak (BUKA) secara total menguat 12,35% dari harga IPO.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang melantai pekan lalu menjadi saham dengan penjualan bersih asing terbesar dalam sepekan. Berdasarkan data RTI, net sell asing di saham e-commerce ini mencapai Rp 2,02 triliun dalam sepekan.

Aksi jual asing pada saham unicorn yang pertama melantai di Bursa Efek Indonesia ini mereda di akhir pekan. Pada Jumat (13/8), asing mencatat pembelian bersih atau net buy Rp 310 per saham pada BUKA.

Pergerakan saham BUKA pekan ini pun bikin jantungan. Harga saham BUKA langsung melonjak menyentuh auto rejection atas (ARA) ke Rp 1.060 per saham pada perdagangan perdana Jumat (6/8) dari harga IPO Rp 850 per saham.

Baca Juga: IHSG stagnan pada Jumat (13/8), asing mencatat net buy di saham Bukalapak (BUKA)

Harga saham Bukalapak kembali menyentuh ARA dan mencapai Rp 1.110 per saham pada perdagangan hari kedua, Senin (9/8). Tapi, pada perdagangan hari ketiga dan keempat, harga saham BUKA justru menyentuh auto rejection bawah (ARB) dengan penurunan hampir 7%.

Pada perdagangan terakhir pekan ini, harga saham BUKA hanya turun 1,04% ke Rp 955 per saham. Artinya, harga saham BUKA turun 9,91% dalam sepekan, lebih besar daripada penurunan IHSG sepekan yang hanya Rp 1,03%. Penguatan harga saham BUKA secara total adalah 12,35% dari harga IPO.

Baca Juga: Manajer investasi tak gentar meski saham Bukalapak (BUKA) mentok auto rejection bawah

Berikut 10 saham dengan penjualan bersih terbesar asing dalam sepekan berdasarkan data RTI:

1. Bukalapak.com (BUKA) Rp 2,02 triliun
2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 223,77 miliar
3. Smartfren Telecom (FREN) Rp 183,59 miliar
4. Bank Mandiri (BMRI Rp 151,66 miliar
5. Sinar Mas Multiartha (SMMA) Rp 127,69 miliar
6. Sarana Menara Nusantara (TOWR) Rp 79,24 miliar
7. HM Sampoerna (HMSP Rp 45,42 miliar
8. Wijaya Karya (WIKA Rp 34,62 miliar
9. Unilever Indonesia (UNVR Rp 32,52 miliar
10. Adaro Energy (ADRO Rp 23,19 miliar

 Baca Juga: Bobot Besar, Saham Teknologi Mempengaruhi Arah Indeks Saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×