Reporter: Dwi Nicken Tari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Menjelang waktu rencana kenaikan suku bunga AS, posisi USD semakin kuat. Sementara JPY tidak mendapat pertolongan sentimen dari dalam negerinya. Sehingga, pasangan USD/JPY diperkirakan akan tetap melanjutkan penguatan.
Mengutip Bloomberg, Senin (10/8) pukul 15.40 pasangan USD/JPY naik 0,35% ke level US$ 124,68 dibandingkan hari sebelumnya.
Analis SoeGee Futures Alwy Assegaff menjelaskan bahwa fokus utama pasar masih kepada USD. Data non-farm payrolls AS yang dirilis pada Jumat (7/8) malam juga memperlihatkan dukungannya untuk kenaikan suku bunga AS di bulan September.
Meskipun data non-farm payrolls menunjukkan penurunan di level 215.000 dibandingkan periode sebelumnya di 231.000, Alwy menilai tetap saja data itu menunjukkan pertumbuhan konsisten pada lapangan pekerjaan di AS.
"Meski tidak sesuai ekspektasi, tetapi data payrolls AS masih tumbuh di atas 200.000. Data ini semakin membuat USD bullish menjelang prospek kenaikan suku bunga," ujar Alwy.
Dari sisi JPY, Alwy menyatakan masih minim sentimen. Bahkan rilis data dari Jepang mengenai current account per Juli 2015 yang dirilis lebih buruk di level 1,30 triliun dibandingkan periode sebelumnya di 1,64 triliun ikut menyeret JPY di hadapan USD.
Alwy menduga, Selasa (11/8), pasangan USD/JPY masih akan menguat lantaran adanya antisipasi terhadap komentar pejabat the Fed, Dennis Lockhart, pada FOMC Meeting pada Senin (10/8) malam. Sebagaimana yang diketahui, lanjut Alwy, pernyataan yang hawkish dari Lockhart mengenai optimismenya untuk kenaikan suku bunga di September bisa semakin menguatkan USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News