Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mata uang JPY terlihat berotot di depan poundsterling. Posisi yen sebagai mata uang safe haven mendukung kenaikan JPY.
Mengutip Bloomberg, Rabu (6/4) pukul 16.54 WIB, pasangan GBP/JPY terkikis 0,21% ke level 155,917 dibanding sehari sebelumnya.
Tonny Mariano, analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan, mata uang JPY didukung oleh perannya sebagai safe haven setelah aksi jual melanda pasar saham global. Hal tersebut membuat JPY mampu menekan GBP.
Perdana menteri Jepang, Shinzo Abe menyatakan jika negara tidak boleh melakukan intervensi atas kenaikan mata uang. "Pernyataan itu terkesan mendukung kenaikan yen," ujar Tonny.
Jepang sebenarnya merilis data leading indicators bulan Maret yang turun ke level 99,8% dari sebelumnya 101,8%. Data ini rupanya tidak memberi pengaruh signifikan pada pergerakan JPY di depan GBP.
Di sisi lain, sterling terus tertekan di tengah ketidakpastian status Inggris dalam Uni Eropa. "Isu Brexit belakangan ini terus menekan sterling," imbuh Tonny.
Data housing equtity withdrawal Inggris kuartal IV-2015 yang berada di angka minus 9,5 miliar lebih buruk dari proyeksi sebesar minus 9,2 miliar sehingga menambah tekanan pada pergerakan sterling.
Selanjutnya, GBP menanti data Halifax HPI bulan Maret yang diprediksi naik menjadi 0,8% dari sebelumnya minus 1,4%. Sementara JPY menunggu pidato Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ), Haruhiko Kuroda. Jika tekanan jual terus melanda GBP, Tonny menduga GBP/JPY akan melanjutkan pelemahan pada Kamis (7/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News