Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kinerja keuangan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) selama semester I-2011 terbilang kinclong. Emiten pakan ternak ini mencetak penjualan bersih Rp 7,82 triliun, tumbuh 16,86% dari hasil di semester I-2010 yang sebesar Rp 6,69 triliun.
Kontribusi terbesar penjualan itu berasal dari segmen pakan ternak. Dengan nilai Rp 5,18 triliun, segmen ini menyumbang 66,23% dari total penjualan. Sedangkan segmen peternakan menjadi penyumbang terbesar kedua, yaitu Rp 1,27 trilliun, atau 16,2% dari total penjualan.
Sedangkan sisanya dikontribusi dari segmen lain seperti produk konsumen, budaya perairan, ayam umur sehari dan perdagangan.
Peningkatan penjualan berimbas pada pencapaian. Perusahaan yang memiliki salah satu merk dagang makanan olahan So Good ini membukukan laba Ro 351,88 miliar. Angka ini lebih tinggi 13,69% dibanding semester I-2010, yang sebesar 309,52 miliar.
Posisi aset perusahaan juga naik 28,03% menjadi Rp 8,94 triliun dibandingkan akhir 2010 yang sebanyak Rp 6,98 triliun. Sepanjang semester I tahun ini, perusahaan memang sudah menambah beberapa aset seperti tanah dan bangunan. Tidak ketinggalan, sudah menambah mesin dan akuisisi beberapa perusahaan baru.
Bermodalkan anggaran belanja modal (capex) Rp 1 triliun, JPFA berniat berekspansi untuk meningkatkan kinerja. Salah satunya, perusahaan tengah menyelesaikan pembangunan dua pabrik pakan ternak di Purwakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pembangunan pabrik yang menelan investasi Rp 250 miliar ini sudah hampir mendekati tahap akhir. "Pabrik pakan ternak itu akan mulai uji operasi pada bulan Oktober nanti," ujar Christine R Wibisono, Sekretaris Perusahaan JPFA kepada KONTAN, Kamis (22/9).
Dia bilang, pembangunan dua pabrik ini bakal mendongkrak produksi pakan ternak JPFA hingga 15% lebih tinggi dari saat ini. Perusahaan menargetkan, pabrik tersebut sudah bisa beroperasi pada akhir tahun ini.
Selain itu, perusahaan juga tengah menambah kapasitas kandang ayam umur sehari atau day old chick (DOC). Penambahan ini diperlukan untuk mengantisipasi produksi DOC tahun ini yang diprediksi naik 30% menjadi 475 juta ekor. Investasi penambahan kapasitas kandang ini mencapai Rp 400 miliar.
Kapasitas peternakan komersial juga akan bertambah menjadi 200 juta ekor ayam per tahun. Perseroan sudah menganggarkan capex untuk ekspansi itu sebesar Rp 350 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News