kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

JPFA akan menjual Japfa India


Senin, 25 Oktober 2010 / 09:18 WIB
ILUSTRASI. AWAS, ini logo Reliance Industries Limited di India


Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) terus melakukan konsolidasi usaha. Selain berencana menggabungkan dua anak usaha dengan induk usaha, JPFA juga berniat melepas kepemilikan sahamnya di Japfa Comfeed India dan Japfa International Pte Ltd.

Rencananya, JPFA akan melepas seluruh sahamnya di Japfa India kepada Malvolia Pte Ltd, pemegang 58,3% saham JPFA. Nilai penjualan aset perusahaan pakan ternak ini diperkirakan mencapai US$ 11,75 juta.

JPFA memiliki Japfa India melalui Japfa International, yang memiliki 65% saham Japfa India. Adapun, 100% saham Japfa International dikuasai oleh PT Ciomas Adisatwa, anak usaha JPFA.

Sekretaris Perusahaan JPFA Christine R. Wibisono menjelaskan, kinerja Japfa India yang tak kunjung memuaskan menjadi alasan penjualan itu. Akibat keterbatasan sumber daya dan dana, anak usaha di negeri Mahatma Gandhi itu tak kunjung memberi hasil maksimal.

Sayang, Christine tidak bisa merinci kontribusi yang telah diberikan Japfa India ke JPFA selama ini. "Data rincinya ada di bagian keuangan," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, kemarin (24/10).

Berdasarkan laporan keuangan JPFA per Juni 2010, ekuitas Japfa India telah minus 14, 79 juta dollar Singapura atau setara Rp 102,05 miliar (asumsi kurs S$ 1= Rp 6.900).

Selain itu, belakangan Japfa India juga sedang membutuhkan suntikan modal dari JPFA untuk berekspansi. Nah, ketimbang menambah beban keuangan untuk setoran modal, JPFA memilih fokus mengembangkan bisnisnya di Indonesia yang lebih berprospek. Maklum, dalam 5 tahun terakhir, penjualan JPFA di dalam negeri ini rata-rata tumbuh sekitar 20% per tahun.

"Uang hasil penjualan akan digunakan untuk ekspansi bisnis domestik," ujar Christine. Namun, manajemen JPFA belum memastikan alokasi penggunaan hasil penjualan tersebut.

Dengan penjualan anak usahanya ini, JPFA bisa menghemat biaya operasional dan berkonsentrasi pada operasional domestik. Apalagi, dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, pasar Indonesia sangat menjanjikan.

Pada semester I-2010 lalu, beban usaha JPFA memang meningkat 37% dari Rp 559,30 miliar di semester I-2009 menjadi Rp 766,45 miliar. Akibatnya, laba usahanya ikut kempes, dari Rp 559,31 miliar menjadi Rp 503,19 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×