Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten bank besar di Indonesia memberi pandangan berbeda bagi PT JP Morgan Sekuritas Indonesia. Broker asing ini justru melihat ini menjadi kesempatan apik bagi para pemain saham untuk mulai akumulasi.
"Penurunan harga saham bank-bank milik negara di Indonesia telah mencapai 17% sejak awal tahun ini, sementara indeks harga saham gabungan (JCI) turun 13%, dan MSCI Emerging Markets (MSCI EM) tercatat naik 2% dalam istilah dolar AS," kata Harsh Wardhan Modi Analis JP Morgan Sekuritas dikutip dalam riset 3 Maret 2025. Menurut dia, penurunan tajam ini menunjukkan kemungkinan adanya reli teknikal dalam waktu dekat.
Per 14 Maret 2025, saham-saham bank besar masih tercatat turun di sepanjang tahun ini. Harga saham PT Bank Mandiri Tbk misalnya turun 16,84% di sepanjang tahun ini menjadi Rp 4.740 per saham. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 8,09% secara year to date (ytd) menjadi Rp 3.750 dan saham PT Bank Central Asia Tbk turun 9,56% di Rp 8.750 per saham. Hanya saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang masih naik 1,84% secara ytd di Rp 4.430 per saham.
"Meskipun proyeksi dan target harga kami termasuk yang paling hati-hati di pasar, kenyataannya harga saham saat ini sudah berada di bawah target," kata Harsh dalam riset. Hal ini membuat sulit untuk tetap memiliki pandangan negatif terhadap sektor perbankan, setidaknya dalam jangka pendek.
Namun, pandangan dalam jangka menengah, Harsh menyebut masih ada tantangan terkait likuiditas sistem perbankan masih tetap ada. Masalah ini berpotensi berubah menjadi risiko atas kualitas aset, kecuali ada perubahan mendalam dalam faktor-faktor pendorong arus dana deposito.
"Oleh karena itu, kami mungkin akan melihat pergerakan harga saham yang terikat dalam rentang tertentu selama beberapa kuartal ke depan," ujar Harsh dalam riset. Meskipun ada kemungkinan risiko yang lebih besar atau tidak terduga (tail risk) di masa depan, namun harga saham saat ini sudah memperhitungkan atau mencerminkan kemungkinan tersebut. Namun, menurut pandangan JP Morgan, risiko tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat atau dalam waktu yang segera.
"Oleh karena itu, kami melakukan upgrade secara taktis terhadap beberapa saham, seperti BMRI yang kami tingkatkan menjadi Neutral dari sebelumnya Underweight," kata Harsh. Sementara saham BBNI dan BBRI menjadi overweight dari sebelumnya neutral, sementara BBCA tetap mempertahankan dengan rating neutral. JP Morgan hanya menyarankan overweight untuk saham Bank Jago.
Selanjutnya: Kasus Pinjol Ilegal Mendominasi Pengaduan Di OJK, Catat Pinjol Legal OJK Maret 2025
Menarik Dibaca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jakarta Senin 17 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News