Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada transaksi pagi ini (22/8), nilai tukar mata uang rupiah perkasa ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.38 WIB, rupiah menguat 0,2% menjadi 11.662 per dollar AS. Bahkan pada transaksi sebelumnya, mata uang Garuda ini sempat bertengger di level 11.643 per dollar AS yang merupakan level paling perkasa sejak 1 Agustus lalu.
Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar non deliverable forwards (NDF) untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,2% menjadi 11.715, atau melemah 0,5% dibanding nilai tukar rupiah di pasar spot.
Analis mengatakan, penguatan rupiah terjadi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan untuk menolak seluruh gugatan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Itu artinya, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla merupakan pemenang dalam pemilihan presiden 9 Juli lalu.
"Hasil keputusan MK yang menegaskan kemenangan Jokowi-JK menghilangkan ketidakpastian besar saat ini. Selain itu, saat ini pelaku pasar juga tengah menunggu pernyataan Janet Yellen (Pimpinan the Fed) mengenai pandangannya tentang ekonomi AS," jelas Khiin Goh, senior foreign-exchange strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.
Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan 0,3% menjadi 5.191,09. Meski demikian, indeks sempat naik 0,3% saat pembukaan pagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News