Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas melompat ke level tertinggi dalam tiga minggu terakhir pada Senin (27/1/2020). Melansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,4% ke posisi US$ 1.577,31 per troy ounce pada 1:50 malam atau EST (1850 GMT). Pada sesi sebelumnya, harga emas sempat naik ke posisi US$ 1.586,43. Ini merupakan level tertinggi sejak 8 Januari lalu.
Sementara, harga kontrak emas berjangka AS naik 0,3% ke posisi US$ 1.577,4 per troy ounce.
"Pembelian safe-haven telah dipicu oleh faktor virus corona di China dan kami melihat aksi jual besar-besaran di pasar saham. Sebagian besar investor panik, karena pelaku pasar melihat prospek ekonomi China bakal melambat," kata Edward Meir, analis di ED&F Man Capital Markets kepada Reuters.
Baca Juga: Emas bullish berkat kekhawatiran corona dan berada di US$ 1.581,82 per ons troi
"Jika kasus virus corona memburuk, harga emas bisa mencapai di atas US$ 1.600," tambah Meir.
Data Reuters menunjukkan, data Korban tewas akibat wabah virus corona telah meningkat menjadi 81 orang di China, dengan 2.800 kasus dikonfirmasi. Selain itu,n virus telah menyebar ke lebih dari 10 negara, termasuk Amerika Serikat dan Prancis.
"Tren utama (emas) tetap bullish, dengan koreksi jangka pendek yang terlihat dalam beberapa minggu terakhir tampaknya berakhir, meningkatkan kemungkinan harga mencapai level tertinggi dalam 7-tahun dalam beberapa minggu ke depan," papar analis Kepala ActivTrades Carlo Alberto De Casa.
Baca Juga: Harga emas Antam turun, butuh berapa lama untuk laba 8% saja?
Harga emas mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun mendekati level US$ 1.610,90 per troy ounce pada awal bulan setelah seorang jenderal Iran tewas dalam serangan udara AS. Akan tetapi, reli itu berumur pendek.
Investor akan mengawasi pertemuan kebijakan pertama Federal Reserve AS tahun ini pada 28-29 Januari, di mana The Fed secara luas diharapkan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News