Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Pergerakan mata uang Eropa masih melemah pada transaksi awal pekan ini. Pada pukul 09.38 waktu Tokyo, euro melemah 0,1% menjadi US$ 1,2973. Pada periode yang berakhir 21 September, euro sempat melorot 1,1%. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak periode mingguan yang berakhir 6 Juli lalu.
Sementara, jika berhadapan dengan yen Jepang, euro melemah 0,1% menjadi 101,37 yen. Sedangkan nilai tukar mata uang Negeri Sakura berada di posisi 78,13 setelah pekan lalu perkasa 0,3% dan ditutup pada posisi 78,17 di New York.
Pergerakan euro pagi ini dipicu oleh spekulasi bahwa perundingan mengenai solusi krisis utang para pimpinan di Eropa kembali menemui jalan buntu. Hal ini yang kemudian memangkas prospek outlook pertumbuhan ekonomi.
Pada pekan lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande silang pendapat mengenai jadwal untuk memperkenalkan pandangan bersama mengenai sektor perbankan Eropa.
"Ketidaksepakatan antara Jerman dan Prancis berdampak buruk bagi euro. Secara fundamental, Eropa terlihat lemah karena kebijakan penghematan. Pasar kembali menyadari, mereka tidak dapat terlalu optimistis mengenai krisis utang Eropa," papar Kengo Suzuki, currency strategist Mizuho Securities Co di Tokyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News