Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kembali melakukan pergantian pengurus perusahaan. Pada bulan Maret 2018 lalu, perusahaan batubara ini melakukan pergantian jajaran direksi.
Kali ini, PTBA melakukan pergantian dalam jajaran dewan komisaris. Pergantian tersebut disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PTBA yang digelar di Jakarta, Jumat (28/12).
Ada tiga komisaris baru yang masuk ke PTBA. Yakni, Soenggoel Pardamean Sitorus sebagai Komisaris Independen PTBA mengantikan Johan O. Silalahi yang mengundurkan diri pada 15 September 2018 lalu.
PTBA juga mengangkat Taufik Madjid sebagai komisaris menggantikan Purnomo Sinar Hadi yang ditunjuk menjadi Direktur Keuangan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). Taufik merupakan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Selain itu, PTBA juga menunjuk Jhoni Ginting yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan sebagai komisaris. Jhoni menggantikan Muhammad Said Didu yang diberhentikan dengan hormat oleh para pemegang saham dwi warna.
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, pergantian pengurus ini merupakan hak dan kewenangan dari pemegang saham dwi warna. "Kami telah menerima usulan dan permintaan pergantian pengurus pada bulan November lalu," terangnya dalam jumpa pers.
Berikut susunan Direksi dan Komisaris PTBA terbaru:
Direksi
Direktur Utama: Arviyan Arifin
Direktur Keuangan: Mega Satria
Direktur Operasi: Suryo Eko Hadianto
Direktur Niaga: Adib Ubaidillah
Direktur SDM dan Umum: Joko Pramono
Direktur Pengembangan Usaha: Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin
Komisaris
Komisaris Utama: Agus Suhartono
Komisaris Independen: Soenggoel Pardamean Sitorus
Komisaris: Jhoni Ginting
Komisaris: Taufik Madjid
Komisaris: Robert Heri
Komisaris: Heru Setyobudi Suprayogo
Kinerja
Dalam RUPSLB tersebut, PTBA juga memaparkan soal kinerja keuangan dan operasional selama sembilan bulan pertama 2018. Sepanjang periode Januari hingga September 2018, PTBA membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 21% menjadi Rp 16,03 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kenaikan pendapatan, ikut mendorong laba bersih tumbuh 50% menjadi Rp 3,93 triliun. Peningkatan pendapatan dan laba bersih ditopang peningkatan produksi dan penjualan batubara.
Hingga September 2018, volume produksi batubara PTBA naik 16% year on year (yoy) menjadi 19,68 juta ton. Volume penjualan juga ikut naik 8% yoy menjadi 18,58 juta ton. Komposisi penjualan batubara PTBA, sebesar 53% untuk pasar domestik dan 47% untuk pasar ekspor.
Sekretaris Perusahaan PTBA Suherman mengatakan, peningkatan kinerja tak lepas dari upaya efisiensi yang berkelanjutan dan penerapan strategi usaha yang efektif. "Melihat pencapaian kinerja ini, maka kami optimistis mencapai target produksi dan penjualan di 2018 ini," imbuhnya.
Asal tahu saja, di tahun ini PTBA menargetkan produksi batubara sebanyak 25,54 juta ton dan penjualan batubara sebesar 25,88 juta ton. Asapun komposisi penjualan, 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan 12,15 juta ton untuk pasar ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News