Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Pergerakan yen menguat versus mayoritas mata uang utama dunia pagi ini (14/2). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.31 waktu Tokyo, yen menguat 0,1% menjadi 93,33 per dollar AS. Mata uang Negeri Sakura ini juga menguat 0,1% menjadi 125,51 per euro setelah terapresiasi sebesar 0,7% dalam dua hari terakir. Sedangkan nilai tukar euro diperdagangkan di posisi US$ 1,3449 dari sebelumnya US$ 1,3452.
Penguatan yen terjadi sebelum digelarnya pertemuan Group 20 pada pekan ini. Beredar spekulasi, anggota G20 akan mengkritisi Jepang seiring pelemahan yen secara signifikan dalam jangka waktu yang singkat.
"Pasar bersikap hati-hati mengenai apa yang akan mereka dengar dari pertemuan G20. Trader sepertinya akan menggunakan pernyataan yang keluar dari G20 untuk menyesuaikan kecepatan pelemahan yen," jelas Daisaku Ueno, senior foreign exchange and fixed income strategist Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co di Tokyo.
Sementara, pelemahan euro versus yen terjadi untuk hari ketiga karena disebabkan prediksi laporan yang menunjukkan melempemnya perekonomian Benua Biru tersebut.
Sekadar tambahan informasi, mata uang Jepang sudah anjlok 17% dalam tiga bulan terakhir. Kondisi ini menjadikan yen sebagai mata uang dengan performa terburuk di antara 10 mata uang negara maju yang dihimpun Bloomberg. Sementara, pada periode yang sama, dollar AS melemah 1,9% dan euro menguat 4,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News