kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang pengumuman kebijakan ECB, pasangan EUR/USD masih bullish


Kamis, 13 September 2018 / 20:29 WIB
Jelang pengumuman kebijakan ECB, pasangan EUR/USD masih bullish
ILUSTRASI. Logo European Central Bank (ECB)


Reporter: Grace Olivia | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koreksi yang sempat dialami dollar Amerika Serikat (AS) memberi ruang penguatan bagi euro. Terutama, sejumlah sentimen positif menambah kekuatan bagi mata uang Benua Biru tersebut.

Namun, pernyataan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi malam ini dinilai bakal menjadi penentu utama pergerakan euro di perdagangan selanjutnya.

Mengutip Bloomberg, Kamis (13/9) pukul 18.40 WIB, harga pasangan mata uang EUR/USD berada di level 1,1632 atau menguat 0,05% dari posisi pada hari sebelumnya. Sepekan terakhir, euro masih tercatat menguat 0,08% terhadap the greenback.

Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmy, menyebut, euro memang mengalami penguatan dalam dua pekan terakhir. Faktor pemicunya antara lain, kabar bahwa menurut Kepala Negosiator Uni Eropa untuk Brexit Michael Barnier, kesepakatan Brexit akan segera dicapai dalam hitungan enam hingga delampan minggu ke depan.

Selain itu, euro juga menguat di tengah koreksi dollar AS lantaran isu perang dagang mulai mereda. "Ketegangan surut setelah AS mengajak China untuk merundingkan kesepakatan. Lalu, Kanada juga sudah bersedia memberi akses pada industri susu mereka yang bernilai US$ 21 miliar dan diproteksi selama ini. Ini sebagai bagian dari renegosiasi terkait NAFTA," papar Nizar, Kamis (13/9).

Kendati demikian, Nizar menilai, penguatan euro masih berada dalam rentang yang tidak berubah, yakni 1,1500 - 1,1600. Menurutnya, kekuatan euro masih tertahan oleh sentimen krisis Turki yang menjadi kekhawatiran investor.

"Bank-bank Eropa sudah mengucurkan kredit sekitar US$ 194 miliar untuk kreditor individu maupun isntitusi di Turki. Eksposur krisis terhadap bank-bank di Uni Eropa membuat pelaku pasar khawatir," kata Nizar. Apalagi, sampai saat ini, belum ada pernyatana resmi dari ECB mengenai perhatian bank sentral terhadap dampak dari isu krisis tersebut.

Dus, pernyataan Draghi soal arah kebijakan moneter dan prospek pertumbuhan ekonomi, terutama terkait isu krisis, bakal menjadi perhatian utama pasar sekaligus sentimen kuat bagi pergerakan EUR/USD di perdagangan selanjutnya. Sementara, data inflasi AS dan dinamika isu perang dagang masih menjadi penopang bagi dollar AS.

"Selama perang dagang masih pasang surut, belum tuntas, dan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed juga masih ada, dollar masih akan terdorong," pungkas Nizar.

Secara teknikal, Nizar menjelaskan, posisi harga EUR/USD saat ini berada di atas garis MA 10 dan MA 25, di mana garis MA 10 juga berada di atas MA 25 sehingga mengindikasikan potensi bullish. Begitu juga dengan MACD yang berada di area positif meski bentuk histogram masih pendek.

Sementara, RSI berada di level 52 dan Stochastic mengalami golden cross dengan level yang naik menjadi 42. "Indikator teknikal mendukung potensi bullish untuk EUR/USD tapi belum akan merubah major tren pasangan ini," ujar Nizar.

Untuk itu, Nizar memberi rekomendasi sell on strength EUR/USD. Ia memporyeksi, selanjutnya harga pasangan mata uang ini bergerak dalam rentang support 1,1620 - 1,1600 -1,1580 dan resistance 1,1680 - 1,1700 - 1,1720.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×