kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jelang FOMC, poundsterling lesu di hadapan dollar AS


Selasa, 01 Mei 2018 / 19:00 WIB
Jelang FOMC, poundsterling lesu di hadapan dollar AS
ILUSTRASI. Berbagai mata uang dunia


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penantian pelaku pasar terhadap hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), pergerakan poundsterling di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) kian tertahan. Tambah lagi, data perekonomian Inggris belum memberi sokongan dan semakin memupuskan ekspektasi adanya kenaikan suku bunga Bank of England (BoE) di bulan ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (1/5) pukul 16.52 WIB, pasangan GBP/USD berada di level 1,3694 atau turun 0,5% dari hari sebelumnya.

Anthonius Edyson, Research Analyst PT Astronacci International bilang, poundsterling masih tertekan pasca rilis data pertumbuhan ekonomi yang jauh di bawah ekspektasi. Asal tahu saja, pertumbuhan ekonomi Inggris sepanjang kuartal pertama 2018 turun dari 0,4% ke level 0,1%. Sebelumnya, data inflasi tahunan Inggris juga tercatat melemah dari 2,7% menjadi 2,5%.

Dari sisi dollar Amerika Serikat (AS) justru sebaliknya. Akhir pekan lalu, data awal menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama tahun ini berada di level 2,3%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya yang hanya sebesar 2%.

Data pengeluaran inti konsumsi pribadi AS juga dirilis sesuai konsensus pada Senin (30/4) lalu. Pendapatan pribadi di AS meningkat 0,3% menjadi US$ 47,8 miliar, sedangkan pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 0,4% menjadi US$ 61,7 miliar.

Tambah lagi, pekan ini pelaku pasar akan mencermati hasil dari pertemuan FOMC yang akan memberi sinyal arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya. Ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga acuan lanjutan lebih dari empat kali pun semakin tinggi seiring solidnya data perekonomian AS.

Pekan ini data purchasing manager's index (PMI) sektor jasa dan konstruksi juga akan dirilis dan konsensus ekonom memprediksi hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Namun, "sepertinya sentimen data tersebut masih akan kalah kuat dibanding sentimen dari FOMC. Dollar masih akan terus menguat," tutur Edyson.

Secara teknikal, Edyson menganalisis berdasarkan price action, pasangan GBP/USD terlihat masih berada dalam tren bearish. Terlihat dari pola bearish continuation ab=cd yang mengonfirmasi bahwa tren bearish masih terus berlanjut.

Untuk Rabu (2/5), Edyson memberi rekomendasi sell on strength untuk pasangan mata uang GBP/USD. Ia memprediksi harga akan berada dalam rentang support 1,3616-1,3554-1,3526 dan resistance 1,4141-1,4077-1,3968.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×